WELCOME TO MY BLOG ::

Selamat Datang Sahabat. Semoga kita menjadi saudara sejati, ketika KLIK anda mengantar masuk space ini semoga bukan ruang hampa yang menjenuhkan. Sangat tersanjung anda berkenaan membaca sejenak apapun yang tersaji disini. Sejurus lalu, meninggalkan komentar, kritik atau pesan bijak buat penghuni blog. Ekspresi anda dalam bentuk tulisan adalah ungkapan abstrak banyak keinginan yang ingin kita gapai. So, berekspresilah dengan tulus dan semangat. Mari kita pupuk semangat dan cita-cita tinggi.
OK

Senin, 22 Juni 2009

SEL KANKER


SEL-SEL KANKER
by. elfahry bima

Sel HeLa

Kultur sel HeLa atau HeLa cell line merupakan continuous cell line yang diturunkan dari sel epitel kanker leher rahim (cervix) seorang wanita penderita kanker leher rahim bernama Henrietta Lacks yang meninggal akibat kanker pada tahun 1951 (Anonim, 2006a). Kultur sel ini memiliki sifat semi melekat (Anonim, 2000) dan digunakan sebagai model sel kanker dan untuk mempelajari sinyal transduksi seluler (Anonim, 2006b). Sel HeLa ini cukup aman dan merupakan sel manusia yang umum digunakan untuk kepentingan kultur sel (LabWork, 2000).

Sel ini oleh George Gey. Sel ini diperlakukan sebagai sel kanker yang dipercaya berasal dari sel kanker leher rahim Ms.Lacks, namun klasifikasi dari sel ini masih diperdebatkan. HeLa bersifat imortal yang tidak dapat mati karena tua dan dapat membelah secara tidak terbatas selama memenuhi kondisi dasar bagi sel untuk tetap hidup masih ada. Strain-strain baru dari sel HeLa telah dikembangkan dalam berbagai macam kultur sel, tapi semua sel HeLa berasal dari keturunan yang sama. Sel HeLa telah mengalami transformasi akibat infeksi human papillomavirus 18 (HPV 18) dan berbeda dengan sel leher rahim yang normal (Anonim, 2006c).

Sel HeLa dapat tumbuh dengan agresif dalam media kultur. Media yang digunakan adalah media RPMI 1640-serum. Di dalamnya terkandung nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan, yaitu asam amino, vitamin, garam-garam anorganik, dan glukosa. Serum yang ditambahkan mengandung hormon-hormon yang mampu memacu pertumbuhan sel. Albumin berfungsi sebagai protein transport, lipid diperlukan untuk pertumbuhan sel, dan mineral berfungsi sebagai kofaktor enzim (Freshney, 1986).

Sel HeLa adalah sel kanker leher rahim akibat infeksi Human Papillomavirus (HPV 18) sehingga mempunyai sifat yang berbeda dengan sel leher rahim normal. Sel kanker leher rahim yang diinfeksi HPV diketahui mengeekspresikan 2 onkogen, yaitu E6 dan E7. Protein E6 dan E7 terbukti dapat menyebabkan sifat imortal pada kultur primer keratinosit manusia, namun sel yang imortal ini tidak bersifat tumorigenik hingga suatu proses genetik terjadi. Jadi, viral onkogen tersebut tidak secara langsung menginduksi pembentukan tumor, tetapi menginduksi serangkaian proses yang pada akhirnya dapat menyebabkan sifat kanker (Goodwin dan DiMaio, 2000).

Gambar 1. Morfologi sel HeLa (a) ll diinkubasi pada suhu 370 C dengan 100Sel HeLa dengan kepadatan 2X104/100 sampel dengan seri konsentrasi selama 24 jam, direaksikan dengan MTT selama lebih kurang 6 jam, MTT akan dipecah oleh sistem reduktase suksinat tetrazolium membentuk formazan (b) Morfologi sel HeLa tanpa perlakuan.

Protein E6 dan E7 dari HPV memodulasi protein seluler yang mengatur daur sel. Protein E6 berikatan dengan tumor suppressor protein p53 dan mempercepat degradasi p53 yang diperantarai ubiquitin. Protein E6 juga menstimulasi aktivitas enzim telomerase. Sedangkan protein E7 dapat mengikat bentuk aktif terhipofosforilasi dari p105Rb dan anggota lain dari famili Rb. Ikatan ini menyebabkan destabilisasi Rb dan pecahnya kompleks Rb/E2F yang berperan menekan transkripsi gen yang diperlukan untuk cell cycle progression (DeFilippis, et al., 2003).

Sebagian besar sel kanker leher rahim, termasuk sel HeLa, mempunyai gen p53 dan p105Rb dalam bentuk wild type. Jadi, gen pengatur pertumbuhan yang aktif dalam sel normal ini juga terdapat dalam sel kanker leher rahim. Namun, aktivitasnya dihambat oleh ekspresi protein E6 dan E7 dari HPV (Goodwin dan DiMaio, 2000).

Sel T47D
Sel T47D merupakan continous cell line yang diisolasi dari jaringan tumor duktal payudara seorang wanita berusia 54 tahun. Continous cell line sering dipakai dalam penelitian kanker secara in vitro karena mudah penangannya, memiliki kemampuan replikasi yang tidak terbatas, homogenitas yang tinggi serta mudah diganti dengan frozen stock jika terjadi kontaminasi (Burdall et al., 2003). Sel T47D memiliki morfologi seperti sel epitel. Sel ini dikulturkan dalam media DMEM + 10% FBS + 2 mM L-Glutamin, diinkubasi dalam CO2 inkubator 5% dan suhu 370C (Abcam, 2007)

Gambar 1. Morfologi sel T47D akibat perlakuan EP 60 µg/mL (a) dibandingka dengan sel tanpa perlakuan/kontrol sel (b). Dilakukan dengan menginkubasi 3×103 sel T47D dengan EP (30-210 µg/mL) selama 48 jam.

Sel kanker payudara T47D mengekspresikan protein p53 yang termutasi. Misssence mutation terjadi pada residu 194 (dalam zinc-binding domain, L2), sehingga p53 tidak dapat berikatan dengan response element pada DNA. Hal ini mengakibatkan berkurang bahkan hilangnya kemampuan p53 untuk regulasi cell cycle. Sel T47D merupakan sel kanker payudara ER/PR-positif (Schafer et al., 2000). Induksi estrogen eksogen mengakibatkan peningkatan proliferasinya (Verma et al., 1998). Sel T47D merupakan sel yang sensitif terhadap doksorubisin (Zampieri et al., 2002).

Daftar Pustaka :

Abcam, 2007, T47D (Human ductal breast epithelial tumor cell line) Whole Cell Lysate (ab14899) datasheet.
http://www. abcam.com/index.html?datasheet=14899, diakses Februari 2007
Burdall, E.S., Hanby M.A., Landsdown, R.J.M., dan Speirs, V., 2003, Bereast Cancer Cell Line, Breast Cancer Res., 5(2): 89-95.
Schafer, J.M., Lee, E.S., O’Regan, R.M., Yao, K., dan Jordan, V.C., 2000, Rapid Development of Tamoxifen-stimulated Mutant p53 Breast Tumors (T47D) in Athymic Mice, Clinical Cancer Research, 6, 4373-4380
Verma, S.P., Goldin, B.R., and Lin, P.S., 1998, The Inhibition of the Estrogenic Effects of Pesticides dan Enviromental Chemicals by Curcumin and Isoflavonoids, Envir. Health Presp, 106 (12), 807-812.
Zampieri, L., Bianchi, P., Ruff, P., dan Arbuthnot, P., 2002, Differential modulation by estradiol of P-glycoprotein drug resistance protein expression in cultured MCF7 and T47D breast cancer cells, Anticancer Res., 22(4):2253-9.

Kontributor : Fitria Rahmi dan Adam Hermawan

Sel WiDr
Sel WiDr (Gambar 1) merupakan sel kanker kolon manusia yang diisolasi dari kolon seorang wanita berusia 78 tahun. Sel WiDr merupakan turunan sel kanker kolon yang lain yakni sel HT-29 (Chen et al., 1987). Sel WiDr memproduksi antigen karsinoembrionik dan memerlukan rentang waktu sekitar 15 jam untuk dapat menyelesaikan 1 daur sel. Salah satu karakteristik dari sel WiDr ini adalah ekspresi sikolooksigenase-2 (COX-2) yang tinggi yang memacu proliferasi sel WiDr (Palozza et al., 2005). Pada A pada posisi 273 sehingga terjadi perubahansel WiDr, terjadi mutasi p53 G residu arginin menjadi histidin (Noguchi et al., 1979). Namun, p21 pada sel WiDr yang masih normal memungkinkan untuk terjadinya penghentian daur sel (Liu et al., 2006). Apoptosis pada sel WiDr dapat terjadi melalui jalur independent p53, di antaranya melalui aktivasi p73 (Levrero et al., 2000).

Gambar 1. Sel WiDr sehari setelah thawing (A) dan setelah mencapai konfluen (B dan C).

WiDr merupakan salah satu sel yang memiliki sensitivitas yang rendah terhadap perlakuan dengan 5-fluorouracil (5-FU), agen kemoterapi golongan antimetabolit. Transfeksi WiDr dengan p53 normal pun tidak menyebabkan peningkatan sensitivitasnya terhadap 5-FU (Giovannetti et al., 2007). Resistensi sel WiDr terhadap 5-FU salah satunya diperantarai dengan terjadinya peningkatan ekspresi enzim timidilat sintetase yang merupakan target penghambatan utama dari 5-FU (Sigmond et al., 2003). P-glikoprotein (Pgp) pada sel WiDr tidak diekspresikan tinggi sehingga kemungkinan terdapat mekanisme lain yang memperantarai resistensi WiDr terhadap 5-FU (Jansen, 1997). Secara keseluruhan, sel WiDr merupakan sel yang sesuai untuk digunakan sebagai model dalam skrining suatu senyawa baru sebagai agen kokemoterapi dengan 5-FU.

Daftar Pustaka :

Chen, T.R., Drabkowski, D., Hay, R.J., Macy, M. and Peterson, W. Jr., 1987, WiDr is a Derivative of Another Colon Adenocarcinoma Cell Line, HT-29, Cancer Genet Cytogenet., 27(1):125-34.
Giovannetti, E., Backus, H.H.J., Wouters, D., Ferreira, C.G., van Houten, V.M.M. and Brakenhoff, R.H., 2007, Changes in the Status of p53 Affect Drug Sensitivity to Thymidylate Synthase (TS) Inhibitors by Altering TS Levels, British J. Can., 96:769-775.
Jansen, W.J.M., Zwart, B., Hulscher, S.T.M., Giaccone, Pinedo, H.M. and Boven, E., 1997, CPT-11 in Human Colon-Cancer Cell Lines and Xenografts: Characterization of Cellular Sensitivity Determinants, Int. J. Cancer, 70:335-340.
Levrero, M., Laurenzi, V. De, Constanzo, A., Sabatini, S., Gong, J., Wang, J.Y.J. and Melino, G., 2000, The p53/p63/p73 Family of Transcription Factors: Overlapping and Distinct Functions, Journal of Cell Science, 113:1661-1670.
Liu, H.C., Chen, G.G., Vlantis, A.C., Leung, B.C.S., Tong, M.C.E. and van Hasselt, C.A., 2006, 5-Fluorouracil Mediates Apoptosis and G1/S Arrest in Laryngeal Squamous Cell Carcinoma via a p53-Independent Pathway, The Cancer Journal, 12(6):482-493.
Noguchi, P., Wallace, R., Johnson, J., Early, E.M., O’Brien, S. and Ferrone, S., 1979, Characterization of the WiDr: a Human Colon Carcinoma Cell Line, In Vitro, 15(6):401-408.
Palozza, P., Serini, S., Maggiano, N., Giuseppe, -Carotene Downregulates theT., Navarra, P. and Ranelletti, F.O., 2005, Steady-State and Heregulin-a-Induced COX-2 Pathways in Colon Cancer Cells, J.Nutr., 135:129-136.
Sigmond, J., Backus, H.H., Wouters, D., Temmink, O.H., Jansen, G. and Peters, G.J., 2003, Induction of Resistance to the Multitargeted Antifolate Pemetrexed (ALIMTA) in WiDr Human Colon Cancer Cells is Associated with Thymidilate Synthase Overexpression, Biochem. Pharmacol.,

Kontributor : Endah Puji Septisetyani dan Adam Hermawan

Sel MCF-7
Sel MCF-7 merupakan salah satu model sel kanker payudara yang banyak digunakan dalam penelitian. Sel tersebut diambil dari jaringan payudara seorang wanita Kaukasian berumur 69 tahun golongan darah O, dengan Rh positif, berupa sel adherent (melekat) yang dapat ditumbuhkan dalam media penumbuh DMEM atau RPMI yang mengandung foetal bovine serum (FBS) 10% dan antibiotik Penicilin-Streptomycin 1% (Anonim, 2007). Sel MCF-7 memiliki karakteristik antara lain resisten agen kemoterapi (Mechetner et al., 1998; Aouali et al., 2003), mengekspresikan reseptor estrogen (ER +), overekspresi Bcl-2 (Butt et al., 2000; Amundson et al., 2000) dan tidak mengekspresikan caspase-3 (Onuki et al., 2003; Prunet et al., 2005). Sel MCF-7 tergolong cell line adherent (ATCC, 2008) yang mengekspresikan reseptor estrogen alfa (ER-α), resisten terhadap doxorubicin (Zampieri dkk., 2002), dan tidak mengekspresikan caspase-3 (Onuki dkk., 2003; Prunet dkk., 2005).

Gambar 1. Morfologi sel MCF-7 pada perlakuan EP dan FKP. Uji dilakukan dengan menginkubasi 5×103 sel MCF-7 dengan EP (25-100 µg/mL) dan FKP (10-500 µg/mL) selama 48 jam. A adalah kontrol sel, B adalah sel dengan perlakuan EP 75 µg/mL, C adalah sel dengan perlakuan FKP 70 µg/mL

Daftar Pustaka :

Amundson, S.A., Myers, T.G., Scudiero, D., Kitada, S., Reed, J.C., and Fornace, A.J., 2000, An Informatics Approach Identifying Markers of Chemosensitivity in Human Cancer Cell Lines, Cancer Res, 60:6101-6110.
Anonim, 2007, ATCC Cell Biology, available from http://www.atcc.org/common /catalog/numSearch/numResults.cfm?atcc Num=HTB-22, cited in 25 June 2007.
Aouali, N., Morjani, H., Trussardi, A., Soma, E., Giroux, B., and Manfait, M., 2003, Enhanced Cytotoxicity and Nuclear Accumulation of Doxorubicin-loaded Nanospheres in Human Breast Cancer MCF-7 Cells Expressing MRP1, International Journal of Oncology, 23:1195-1201.
ATCC, 2008, Cell Biology, ATCC® Number: HTB-22TM, Designations: MCF-7, http://www.atcc.org/ATCCAdvancedCatalogSearch/ProductDetails/tabid/452/Default.aspx?ATCCNum=HTB-22&Template=cellBiology, 19 Juli 2008.
Butt, A.J., Firth, S.M., King, M.A., and Baxter, R.C., 2000, Insulin-Like Growth Factor-Binding Protein-3 Modulates Expression of Bax and Bcl-2 and Potentiates P53-Independent Radiation-Induced Apoptosis In Human Breast Cancer Cells, J. Biol Chem, 275(50):39174-39181.
Menchetner, E., Kyshtoobayeva, A., Zonis, S., Kim, H., Stroup, R., Garcia, R., Parker, R.J., and Fruehauf, J.P., 1998, Levels of Multidrug Resistance (MDR1) P-Glycoprotein Expression by Human Breast Cancer Correlate with in Vitro Resistance to Taxol and Doxorubicin, Clinical Cancer Research, 4:389-398.
Onuki, R., Kawasaki, H., Baba, T., dan Taira, K., 2003, Analysis of A Mitochondrial Apoptotic Pathway Using Bid-Targeted Ribozymes in Human MCF7 Cells in the Absence of A Caspase-3-Dependent Pathway, Antisense and Nucleic Acid Drug Development, 13 (2): 75-82.
Prunet, C., Lemaire-Ewing, S., Ménétrier, F., Néel, D., dan Lizard, G., 2005, Activation of Caspase-3-Dependent and -Independent Pathways During 7-Ketocholesterol- and 7β-Hydroxycholesterol-Induced Cell Death: A Morphological and Biochemical Study, Journal of Biochemical and Molecular Toxicology, 19 (5): 311-326.
Zampieri, L., Bianchi, P., Ruff, P., dan Arbuthnot, P., 2002, Differential Modulation by Estradiol of P-glycoprotein Drug Resistance Protein Expression in Cultured MCF7 and T47D Breast Cancer Cells, Anticancer Res., 22 (4): 2253-9.

Kontributor : Sandro Rossano Yunas, Sri Handayani dan Adam Hermawan

Daftar Pustaka :

Anonim, 2006a, Apoptosis Extrinsic and Intrinsic Pathways, http://www.upstate.com/features/apop_pathway.asp
Anonim, 2006b, Hela Cell, www.answers.com/topic/hela
Anonim, 2006c, Hela is also The German Name for Hel, Poland and The Cruiser SMS Hela, Wikipedia the Free Encyclopedia, Wikimedia Foundation, http://en.wikipedia.org/wiki/HeLa, diakses tanggal 20 Januari 2006.
DeFillippis, R.A., Goodwin, E.C., Wu, L., DiMaio, D., 2003, Endogenous Human Papillomavirus E6 and E7 Proteins Differentially Regulate Proliferation, Senescence, and Apoptosis in Hela Cervical Carcinoma Cells, Journal of Virology, Vol.77, no.2, 1551-1563.
Freshney, R.I., 1986, Animal Cell Culture, A Practical Approach, 1st Ed, IRL Press, Washington D.C.
Goodwin, E.C., DiMaio, D., 2000, Repression of human papillomavirus oncogenes in Hela cervical carcinoma cells causes the orderly reactivation of dormant tumor suppressor pathways, Biochemistry, Vol.97, no.23.
Labwork Study Guideand Lecture Notes, 2000, Henrietta Lacks, www.micro.msb.le.ac.uk/Labwork/Lack 1.htm.

Kontributor :
Andrea Thea Rosita, Titi Ratna Wijayanti, Esti Widayanti dan Adam Hermawan.

7 komentar:

Unknown mengatakan...

aq senang bsa lihat n belajar di blog ini... karna literaturnya susah bgt dapat di bima terutama versi ingrisnya. Klo gak keberatan, bleh gak sebagian aq kutip u. postingan ??

Unknown mengatakan...

Semua bisa tiada, kecuali tulisan yg akan abadi sepanjang masa sebagai amal jariyah

Unknown mengatakan...

Tiada yg abadi kecuali Ilmu yang bermanfaat untuk orang lain, dan sebaik-baiknya manusia adalah yg dapat bermanfaat bagi orang lain.

Thailand aik aik mengatakan...

OK. Makalah ini tuk kemaslahatan semua. silakan disebarluaskan. moga ada manfaat. setetes air bt dahaga panjang.

Anonim mengatakan...

The development of teeth would be delayed and the onset of
puberty would be delayed. They have actually been
beneficial to patients suffering from premature aging and
many other conditions. I am hoping that as with anything else, as it gains popularity and distribution
the price will go down.

Also visit my homepage; human growth hormone

Anonim mengatakan...

Wow, this post is good, my sister is analyzing these things, thus I am going to let know her.


Also visit my weblog: progressive podcast itunes

Anonim mengatakan...

Great work! Let me just authorize myself in to your guestbook to
reveal you just how much i appreciate your job.

Have a look at my website: divorce lawyer in vermont []

Posting Komentar

Komentar Anda :

SAHABAT MAYA :

SEARCH LINK :

Label List

VISIT TOROWAMBA BEAUTY BEACH

VISIT TOROWAMBA BEAUTY BEACH
torowamba as one of tourism asset in sape bima

NEW MOTIVATION :

SUNGGUH SANGAT MEMALUKAN JIKA KAPAL BESAR KITA BERBALIK HALUAN KEBELAKANG HANYA UNTUK MENGURUS SAMPAN KECIL MASALAH. AYO !!! MAJU TERUS BRO !
Template by KangNoval & Abdul Munir | blog Blogger Templates