WELCOME TO MY BLOG ::
OK
Senin, 27 April 2009
PENGORBANAN IBU TIADA TANDINGAN
by. fahry bapak muda
Kisah ini saya awali dari catatan pengalaman MENGASUH anak kecil mungil umur 7 bulan. Sang pangeran ini lahir di bulan ramadhan terakhir. Nama Daffa Ramadhan (7 bln), memang untuk menandai bulan suci kehadirannya. Daffa sendiri terilhami dari satu buku kecil Nama Nama Anak Muslim, yang berarti pembela yang tangguh. Selain itu, nama ini juga akronim dari nama ibu dan bapak sang bayi.
Singkatnya, setelah lahir dengan berat 3,75 Kg dengan prosesi kelahiran normal, daffa mungil seumur 7 hari telah dikutkan menempuh perjalanan jauh (lk 1000 KM) rute Surabaya - Bima NTB jalan darat, pertimbangan jalan darat setelah konsultasi dengan dokter anak kenamaan di kota pahlawan itu. Hambadallah, sampai di Bima dengan selamat dan tidak terjadi apa-apa. Prosesi upacara sambut datang rangkaian AQIQAH berlangsung dikota Bima yang menjadi tempat muasal leluhur kami.
Setelah 3 bulan di asuh dengan etiket moyang di Bima,tibalah saatnya kami kembali untuk melanjutkan kisah perjuangan kehidupan di kota Surabaya kembali. Ibu masih dinas di salah satu rumah sakit utama dikota itu, RSU DR Soetomo. Bapaknya, sedang melanjutkan study di Kota Malang di sebuah kampus favorit dikota dingin ini, dan cerita inti mulai bergulir dari sini. Inilah kisah selengkapnya.
Ibu yang baru diangkat sebagai CPNS harus menempuh diklat prajabatan sebagai syarat untuk menyempurnakan status kepegawaiannya. Lokasinya di Kota Malang.
Daffa diboyong ke kota Malang yang sejuk. Ibu harus standby di lokasi diklat dengan aturan yang ketat. Daffa diasuh oleh sang Bapak. Bapaknya bertutur kisah bagaimana sebagai single parents menggantikan peran strategis ibu yang mulia itu.
Awalnya, daffa penuh tawaa canda selayaknya balita lain yang penuh ekpresi. Malam menjelang, Keresahan sang bayi mulai tersua. berjauhan dengan ibu sebagai sumber ASI yang menjadi andalan hidupnya. Lelah telah mengantar daffa menutup mata ngantuknya. sekitar tengah malam daffa terbangun dengan isak tangis panggilan ibu. berbagai upaya sang bapak untuk membujuk sang buah hati untuk bisa kembali melanjutkan tidurnya.
Begitu sulit, tangis pecah maraung-raung, ramuan susu instant tidak mempan untuk membujuk walau hanya sekedar unutk diam. ASI ibu tak tergantikan ditengah malam yang senyap itu.
Bapak berharap roda waktu lebih kencang menuju pagi dan berharap ada solusi untuk menawar sedu sedan sang bayi. Malam dilewati dengan penuh gundah. Tidak seperti halnya ada sang ibu yang langsung bisa menutup mulut sang pangeran dengan bejana ASI yang hangat itu. Itu adalah hal yang tak bisa direkayasa dengan dot dan botol susu yang hangat suam sekalipun.
Betapa disini, kodrat ibu sebagai rantai tak terpisah dari kehadiran sang manusia baru tidak bisa dikompensasikan dengan apapun adanya. Ditengah malam dingin itu, ibulah yang penuh sabar meneteki dan mengelus lembut manusia kecil yang butuh hangat itu. Ibu, adalah pahlawan kemanusiaan tertinggi yang dimiliki oleh sejarah siapapun. Kesabarannyalah yang mampu membawa si buah hati menemukan gading dan padang gembala luas pengalaman hidup manusia.
Bait-bait lagu masa kecil mengiang haru. Kasih ibu sepanjang masa, hanya memberi tak mengharap kembali.
Iya, benarlah sesungguhnya : bagai sang surya menyinari dunia.
Malam-malam berlalu dan usai dengan derita bayi dan pelajaran sang bapak, betapa anugerah adanya ibu telah menjadi eksistensial yang tak terbantahkan. Anugerah terbesar dari Tuhan milik manusia.
Pelajaran sempurna ini, senantiasa bapak ingat dalam perjalanan kehidupan yang jauh ke depan.
Terimakasih IBUNDA.........
Semoga anak ini menjadi ikatan terkuat bagi tautan bathin orang tuamu.
Jadilah anak yang berbakti
# Pesan buat anak manis : DAFFA RAMADHAN
SELAMAT MENANGKAP HIKMAH
Read More......
Label :
Pelajaran Sempurna
Kamis, 23 April 2009
BERITA-BERITA SEDIH UNTUH GURU NTB
by Fahry Untuk Guru
Beberapa berita sedih menohok profesi guru-guru beredar luas di beberapa Koran harian nasional maupun daerah.Berikut saya tammpilkan beberapa dari Kompas. Coba kita simak ?
5.000 Guru di NTB Miliki Ijazah Ilegal
Artikel Terkait:
•1.400 Ijazah Ilegal Diterbitkan Sebuah PTS di Yogyakarta
•Berijazah Ilegal, PNS Bakal Diturunkan Pangkatnya
•Sultan: Ijazah Ilegal Preseden Buruk Pendidikan DIY
•Sebuah PTS Diduga Terbitkan 1.500 Ijazah Palsu
Rabu, 22 April 2009 | 15:54 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Khaerul Anwar
MATARAM, KOMPAS.com-Sedikitnya 5.000 lembar ijazah sarjana/S1 dan sekitar 400 ijzasah S2 yang dimiliki para guru di Nusa Tenggara Barat dinyatakan illegal.
Karena, ijazah itu diperoleh dari perguruan tinggi swasta/PTS yang tidak memiliki kampus di NTB, melainkan menumpang pada sekolah-sekolah untuk melaksanakan perkuliahan.
"Sejalan dengan UU Pendidikan, hanya Universitas Terbuka yang diizinkan membuka kelas belajar jarak jauh, perguruan tinggi lainnya tidak diizinkan," ujar M Ali A Rahman, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia NTB, Rabu (22/4) di Mataram.
Menurut Ali, adanya ijazah illegal itu diketahui ketika para guru mengusulkan kenaikan pangkat maupun usulan untuk akreditasi. Namun PGRI NTB menolak ijazah itu disyahkan, karena tidak sesuai dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang antara lain melarang beroperasinya PTS membuka kelas jauh.
Para guru pun tidak memiliki izin mengikuti pendidikan, keabsahan ijazah itu diragukan, mengingat diperoleh dalam waktu relatif singkat, seperti ada yang masuk kuliah awal 2007, lalu yang bersangkutan diwisuda akhair tahun 2007. Ali menambahkan ada juga yang kuliah enam bulan, lalu dibuat skripsi dan tesis, kemudian diwisuda di Kampus PTS itu .
Bahkan PTS dalam melakukan perkuliahan meminjam gedung sekolah dasar, madrasah dan lainnya di NTB. Ijazah itu dikeluarkan oleh 17 PTS yang berada di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya dan Malang (Jawa Timur). Para pemegang ijazah illegal itu mengeluarkan uang selama perkuliahan Rp 10 juta-Rp 11 juta per orang.
Kepada para guru yang anggota PGRI, ucap Ali, diimbau tidak tergiur oleh lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan kemudahan gelar sarjana pendidikan, namun justru kemudian mencoreng citra para guru dan dunia pendidikan di NTB. Kalau mau memperoleh gelar S1 dan S2, silakan mengikuti mekanisme dan institusi pendidikan yang resmi.
Mereka yang telanjur memiliki ijazah itu, diminta melapor ke PGRI NTB, yang bermaksud akan menindak-lanjuti hal itu melalui jalur hukum, baik secara pidana maupun perdata. "Gugatan perdata kami ajukan, agar dana yang dikeluarkan para untuk kegiatan kuliah itu dikembalikan. Gugatan pidana kami tempuh karena melanggar UU Sistem Pendidikan Nasional," kata Ali.
1.400 Ijazah Ilegal Diterbitkan Sebuah PTS di Yogyakarta
Rabu, 4 Maret 2009 | 07:51 WIB
YOGYAKARTA, RABU — Pemilik ijazah ilegal bertanggung jawab secara moral, khususnya terhadap dirinya sendiri, karena ditengarai mereka banyak yang telah bekerja sebagai guru PNS dengan memanfaatkan ijazah ilegal.
"Dalam lembaran ijazah tertulis secara jelas mengenai tanggung jawab dan kewajiban pemilik. Jadi, bagi mereka yang memiliki ijazah ilegal, juga memiliki tanggung jawab pribadi," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof Dr Suwarsih Madya di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, sekitar 1.400 ijazah ilegal telah diterbitkan oleh salah satu PTS di Yogyakarta, yaitu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Catur Sakti. Ditengarai praktik penerbitan ijazah tersebut sudah berlangsung sejak 2002.
Karena itu, bentuk tanggung jawab moral yang dimiliki oleh pemilik ijazah ilegal tersebut, salah satunya harus mengulangi kuliah hingga lulus untuk mendapatkan ijazah yang diakui kebenarannya.
"Penyalahgunaan ijazah ilegal itu jelas merugikan dunia pendidikan dan juga rakyat yang memanfaatkan jasa pemilik ijazah ilegal," katanya.
Suwarsih mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh PTS tersebut karena tidak menaati peraturan yang berlaku dalam dunia pendidikan tinggi.
Untuk masalah teknis pelanggaran, yaitu pemilik ijazah ilegal yang telah bekerja di sebuah instansi, biro kepegawaian yang akan mengambil tindakan.
Adapun pelangaran bagi PTS yang bersangkutan adalah berada dalam kewenangan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) karena instansi itulah yang berhak mengesahkan ijazah, katanya.
Sebelumnya, Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Budi Santoso Wignyosukarto menyatakan, pihaknya tidak memperpanjang izin penyelenggaraan Program Studi Bimbingan Konseling perguruan tinggi tersebut.
Namun, penutupan secara resmi program studi tersebut masih menunggu keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, katanya.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X bahkan menyatakan, penerbitan ijazah ilegal tersebut sebagai preseden buruk bagi pendidikan di DIY. Sultan juga meminta Kopertis untuk memberikan keterangan resmi mengenai ijazah ilegal itu sehingga kasus tersebut dapat diproses secara hukum.
Berijazah Ilegal, PNS Bakal Diturunkan Pangkatnya
Senin, 2 Maret 2009 | 19:30 WIB
Laporan wartawan Eny Prihtiyani
BANTUL, SENIN — Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Gendut Sudarto menegaskan akan mencopot gelar sarjana 80 pegawai negeri sipil atau PNS yang terbukti menggunakan ijazah ilegal dari Program Studi Bimbingan Konseling di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau STKIP Catur Sakti. Pencopotan gelar akan berdampak pada penurunan pangkat dan jabatan.
"Kami menunggu kejelasan dari pihak kopertis. Begitu surat pemberitahuan kami terima beserta daftar nama PNS yang memanfaatkan ijazah ilegal, kami akan langsung mengambil tindakan," katanya, Senin (2/3).
Menurut Gendut yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, meski gelar sarjananya dicopot, PNS tersebut masih diberi kesempatan untuk mengulang studi di kampus lain. Terkait dengan pendanaan kuliah, PNS bisa mengajukan permohonan bantuan bila mengalami kesulitan.
"Mereka masih diberi izin untuk mengambil program serupa, tetapi harus benar-benar kuliah. Jangan mengulangi kesalahan yang sama," katanya.
Setelah Program Studi (prodi) Bimbingan Konseling ditutup, pemkab sudah melarang kalangan guru di Bantul untuk melanjutkan studi ke prodi tersebut di Catur Sakti. Bagi mereka yang sudah terlanjur mendaftar, disarankan untuk segera mengalihkan studi ke kampus lain.
Secara terpisah, Kepala Bagian Kepegawaian Kabupaten Bantul Maman Permana mengatakan, pencopotan gelar sarjana berdampak pada penurunan pangkat dan jabatan PNS. Misalnya, sebelum mengantongi gelar sarjana, pangkatnya baru IIC, tetapi setelah ada ijazah, naik menjadi IIIA. Bila terbukti ilegal, pangkat PNS tersebut akan dikembalikan lagi ke posisi IIC.
"Kalau yang bersangkutan kebetulan memegang jabatan seperti kepala bidang atau jabatan lain, maka jabatan tersebut juga akan dilepaskan," katanya.
Selain konsekuensi tersebut, PNS dengan ijazah ilegal juga akan menerima sanksi lain karena dianggap telah berbuat curang, seperti teguran dan sanksi lainnya, tergantung hasil investigasi di lapangan.
Sultan: Ijazah Ilegal Preseden Buruk Pendidikan DIY
Rabu, 25 Februari 2009 | 20:01 WIB
Laporan wartawan Erwin Edhi Prasetyo
YOGYAKARTA, RABU - Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyesalkan terjadinya kasus ijazah ilegal di DIY. Kasus tersebut mencoreng dan menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan Yogyakarta. Karena itu, Sultan meminta Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta atau Kopertis Wilayah V DIY melakukan tindakan tegas.
"Jelas itu ( preseden buruk), bagi pendidikan DIY," kata Sultan Hamengku Buwono (HB) X kepada pers seusai membuka Musyawarah Anggota III Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta, Rabu, (25/2) di Yogyakarta.
Sultan meminta Kopertis Wilayah V DIY segera memberikan keterangan resmi soal status 1.400 ijazah ilegal. Seperti diberitakan sebelumnya, ijazah ilegal itu diketahui diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau STKIP Catur Sakti.
"Yang penting ijazah itu diakui tidak? Kalau tidak diakui, berarti tidak bisa digunakan untuk kenaikan jenjang karir. Tetapi harus ada kejelasan dulu dari Kopertis," ungkap Sultan. Hal itu diungkapkan Sultan karena ditengarai pengguna ijazah ilegal di antaranya merupakan para guru pegawai negeri sipil.
Menurut Sultan, dengan dikeluarkannya keterangan resmi dari Kopertis DIY maka selanjutnya bisa disusul dengan langkah penegakan hukum, jika kasus itu memenuhi unsur pelanggaran pidana. Sebab, ujar Sultan, selama belum ada pernyataan resmi maka kasus itu akan sulit diusut secara hukum. Saya minta ada tindakan yang jelas, katanya.
Sebelumnya, Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Budi Santoso Wignyosukarto menyatakan, pihaknya telah mengambil tindakan tegas yaitu tidak memperpanjang izin penyelenggaraan Program S tudi Bimbingan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( STKIP) Catur Sakti.
Program studi ini terbukti menerbitkan 1.463 ijazah ilegal dan transkrip palsu selama tahun 2002-2008. Sebagian besar penerima ijazah ilegal tersebut adalah guru. Penutupan secara resmi program studi tersebut saat ini masih menunggu keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Budi mengatakan, sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) lain di DIY juga terindikasi melakukan praktik sama penerbitan ijazah ilegal. Namun, Budi tidak bersedia merinci nama-nama PTS terkait. Hingga saat ini, Kopertis DIY masih melakukan evaluasi dan pendataan . Namun Budi menegaskan, tindakan tegas terhadap PTS nakal akan diambil karena bisa mencoreng Yogyakarta sebagai kota pendidikan.
Sebuah PTS Diduga Terbitkan 1.500 Ijazah Palsu
Sabtu, 17 Januari 2009 | 17:19 WIB
YOGYAKARTA, SABTU - Koordinator Kopertis Wilayah V Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof Dr Budi Wignyosukarto mengatakan, pihaknya akan menindak tegas perguruan tinggi swasta (PTS) yang diduga melakukan praktik jual-beli ijazah dengan mengeluarkan ijazah secara ilegal.
"Ini dilakukan agar kejadian itu tidak terulang kembali.Selain itu, sebagai peringatan kepada PTS lain agar tidak melakukan praktik semacam itu. Jadi, kami akan memberikan sanksi kepada PTS yang melakukan praktik jual-beli ijazah," katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Budi mengatakan, khusus bagi PTS di daerah ini yang diduga mengeluarkan ijazah ilegal, diminta agar mereka bersedia dengan segera menarik kembali ijazah yang sudah beredar tersebut.
"Memang diduga ijazah ilegal yang beredar di masyarakat mencapai sekitar 1.500 lembar yang dikeluarkan hanya dari salah satu PTS saja. Namun, jumlah itu diperkirakan masih lebih banyak lagi, karena ditengarai ada beberapa PTS yang melakukan praktik serupa yaitu menjual ijazah ilegal,"katanya.
Menurut dia, para pengelola PTS yang diduga menjual ijazah itu, harus menarik ijazah ilegal yang sudah terlanjur dikeluarkan. Penarikan kembali ijazah ilegal tersebut dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat, karena praktik itu tidak dibenarkan.
Dalam ijazah ilegal nilai terkahir yang dikeluarkan tidak sesuai dengan mata kuliah yang ditempuh pemilik ijazah. Padahal nilai itu merupakan kompetensi dari ijazah yang mereka peroleh dari mengkuti mata kuliah.
"Saya menduga pratik pembuatan ijazah ilegal sudah berlangsung lama dan kemungkinannya sejak diberlakukan otonomi perguruan tinggi. Sebab dengan otonomi itu sejumlah PTS diduga melakukan praktik jual beli ijazah tersebut," katanya.
----------------------------------------
BAGAIMANA KOMENTAR ANDA ? Read More......
Label :
berita sedih profesi guru
Kamis, 16 April 2009
GUNUNG TAMBORA (BIMA & DOMPU)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
by. FAHRY BIMA
Profile Gunung Tambora :
Lokasi Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia
Kota terdekat Bima, Dompu dan Sumbawa Besar
Negara Indonesia
Tipe Stratovolcano
Letusan terakhir 1967
Ketinggian 2.850 meter
Koordinat 8°15' LS 118° BT
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten yaitu, kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m[2] yang membuat gunung ini sebagai salah satu puncak tertinggi di Indonesia dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index.[3] Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.[4] Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.[4] Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi.[5] Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa akibat awan panas yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini, banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.[4]
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik.[6] Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
Geografi
Gunung Tambora terletak di pulau Sumbawa yang merupakan bagian dari kepulauan Nusa Tenggara. Gunung ini adalah bagian dari busur Sunda, tali dari kepulauan vulkanik yang membentuk rantai selatan kepulauan Indonesia.[7] Tambora membentuk semenanjungnya sendiri di pulau Sumbawa yang disebut semenanjung Sanggar. Di sisi utara semenanjung tersebut, terdapat laut Flores, dan di sebelah selatan terdapat teluk Saleh dengan panjang 86 km dan lebar 36 km. Pada mulut teluk Saleh, terdapat pulau kecil yang disebut Mojo.
Selain seismologis dan vulkanologis yang mengamati aktivitas gunung tersebut, gunung Tambora adalah daerah untuk riset ilmiah arkeolog dan biologi. Gunung ini juga menarik turis untuk mendaki gunung dan aktivitas margasatwa.[8][9] Dompu dan Bima adalah kota yang letaknya paling dekat dengan gunung ini. Di lereng gunung Tambora, terdapat beberapa desa. Di sebelah timur terdapat desa Sanggar. Di sebelah barat laut, terdapat desa Doro Peti dan desa Pesanggrahan. Di sebelah barat, terdapat desa Calabai.
Terdapat dua jalur pendakian untuk mencapai kaldera gunung Tambora. Rute pertama dimulai dari desa Doro Mboha yang terletak di sisi tenggara gunung Tambora. Rute ini mengikuti jalan beraspal melalui perkebunan kacang mede sampai akhirnya mencapai ketinggian 1.150 m diatas permukaan laut. Rute ini berakhir di bagian selatan kaldera dengan ketinggian 1.950 m yang dapat dicapai oleh titik pertengahan jalur pendakian.[10] Lokasi ini biasanya digunakan sebagai kemah untuk mengamati aktivitas vulkanik karena hanya memerlukan waktu satu jam untuk mencapai kaldera. Rute kedua dimulai dari desa Pancasila di sisi barat laut gunung Tambora. Jika menggunakan rute kedua, maka kaldera hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki.[10]
Sejarah geologis
Pembentukan
Tambora terbentang 340 km di sebelah utara sistem palung Jawa dan 180-190 km diatas zona subduksi. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik.[11] Gunung ini memiliki laju konvergensi sebesar 7.8 cm per tahun.[12] Tambora diperkirakan telah berada di bumi sejak 57.000 BP (penanggalan radiokarbon standar).[3] Ketika gunung ini meninggi akibat proses geologi di bawahnya, dapur magma yang besar ikut terbentuk dan sekaligus mengosongkan isi magma. Pulau Mojo pun ikut terbentuk sebagai bagian dari proses geologi ini di mana teluk Saleh pada awalnya merupakan cekungan samudera (sekitar 25.000 BP).[3]
Menurut penyelidikan geologi, kerucut vulkanik yang tinggi sudah terbentuk sebelum letusan tahun 1815 dengan karakteristik yang sama dengan bentuk stratovolcano.[13] Diameter lubang tersebut mencapai 60 km.[7] Lubang utama sering kali memancarkan lava yang mengalir turun secara teratur dengan deras ke lereng yang curam.
Sejak letusan tahun 1815, pada bagian paling bawah terdapat endapan lava dan material piroklastik. Kira-kira 40% dari lapisan diwakili oleh 1-4 m aliran lava tipis.[13] Scoria tipis diproduksi oleh fragmentasi aliran lava. Pada bagian atas, lava ditutup oleh scoria, tuff dan bebatuan piroklastik yang mengalir ke bawah.[13] Pada gunung Tambora, terdapat 20 kawah.[12] Beberapa kawah memiliki nama, misalnya Tahe (877 m), Molo (602 m), Kadiendinae, Kubah (1648 m) dan Doro Api Toi. Kawah tersebut juga memproduksi aliran lava basal.
Sejarah letusan
Dengan menggunakan teknik penanggalan radiokarbon, dinyatakan bahwa gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815, tetapi besarnya letusan tidak diketahui.[14] Perkiraan tanggal letusannya ialah tahun 3910 SM ± 200 tahun, 3050 SM dan 740 ± 150 tahun. Ketiga letusan tersebut memiliki karakteristik letusan yang sama. Masing-masing letusan memiliki letusan di lubang utama, tetapi terdapat pengecualian untuk erupsi ketiga. Pada erupsi ketiga, tidak terdapat aliran piroklastik.
Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April tahun 1815.[14] Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh Volcanic Explosivity Index (VEI), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik.[14] Karakteristik letusannya termasuk letusan di lubang utama, aliran piroklastik, korban jiwa, kerusakan tanah dan lahan, tsunami dan runtuhnya kaldera. Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815.[14] Aktivitas selanjutnya kemudian terjadi pada bulan Agustus tahun 1819 dengan adanya letusan-letusan kecil dengan api dan bunyi gemuruh disertai gempa susulan yang dianggap sebagai bagian dari letusan tahun 1815.[4] Letusan ini masuk dalam skala kedua pada skala VEI. Sekitar tahun 1880 ± 30 tahun, Tambora kembali meletus, tetapi hanya di dalam kaldera.[14] Letusan ini membuat aliran lava kecil dan ekstrusi kubah lava, yang kemudian membentuk kawah baru bernama Doro Api Toi di dalam kaldera.[15]
Gunung Tambora masih berstatus aktif. Kubah lava kecil dan aliran lava masih terjadi pada lantai kaldera pada abad ke-19 dan abad ke-20.[1] Letusan terakhir terjadi pada tahun 1967,[14] yang disertai dengan gempa dan terukur pada skala 0 VEI, yang berarti letusan terjadi tanpa disertai dengan ledakan.
Letusan tahun 1815
Kronologi letusan
Daerah yang diperkirakan terkena abu letusan Tambora tahun 1815. Daerah merah menunjukan ketebalan abu vulkanik. Abu tersebut mencapai pulau Kalimantan dan Sulawesi (ketebalan 1 cm).
Gunung Tambora mengalami ketidakaktifan selama beberapa abad sebelum tahun 1815, dikenal dengan nama gunung berapi "tidur", yang merupakan hasil dari pendinginan hydrous magma di dalam dapur magma yang tertutup.[7] Didalam dapur magma dalam kedalaman sekitar 1,5-4,5 km, larutan padat dari cairan magma bertekanan tinggi terbentuk pada saat pendinginan dan kristalisasi magma. Tekanan di kamar makma sekitar 4-5 kbar muncul dan temperatur sebesar 700 °C-850 °C.[7]
Pada tahun 1812, kaldera gunung Tambora mulai bergemuruh dan menghasilkan awan hitam.[2] Pada tanggal 5 April 1815, erupsi terjadi, diikuti dengan suara guruh yang terdengar di Makassar, Sulawesi (380 km dari gunung Tambora), Batavia (kini Jakarta) di pulau Jawa (1.260 km dari gunung Tambora), dan Ternate di Maluku (1400 km dari gunung Tambora). Suara guruh ini terdengar sampai ke pulau Sumatera pada tanggal 10-11 April 1815 (lebih dari 2.600 km dari gunung Tambora) yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan senapan.[16] Pada pagi hari tanggal 6 April 1815, abu vulkanik mulai jatuh di Jawa Timur dengan suara guruh terdengar sampai tanggal 10 April 1815.
Pada pukul 7:00 malam tanggal 10 April, letusan gunung ini semakin kuat.[2] Tiga lajur api terpancar dan bergabung.[16] Seluruh pegunungan berubah menjadi aliran besar api.[16] Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani pada pukul 8:00 malam, diikuti dengan abu pada pukul 9:00-10:00 malam. Aliran piroklastik panas mengalir turun menuju laut di seluruh sisi semenanjung, memusnahkan desa Tambora. Ledakan besar terdengar sampai sore tanggal 11 April. Abu menyebar sampai Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Bau "nitrat" tercium di Batavia dan hujan besar yang disertai dengan abu tefrit jatuh, akhirnya reda antara tangal 11 dan 17 April 1815.[2]
Letusan tersebut masuk dalam skala tujuh pada skala Volcanic Explosivity Index.[17] Letusan ini empat kali lebih kuat daripada letusan gunung Krakatau tahun 1883. Diperkirakan 100 km³ piroklastik trakiandesit dikeluarkan, dengan perkiraan massa 1,4×1014 kg.[4] Hal ini meninggalkan kaldera dengan ukuran 6-7 km dan kedalaman 600-700 m.[2] Massa jenis abu yang jatuh di Makassar sebesar 636 kg/m².[18] Sebelum letusan, gunung Tambora memiliki ketinggian kira-kira 4.300 m,[2] salah satu puncak tertinggi di Indonesia. Setelah letusan, tinggi gunung ini hanya setinggi 2.851 m.[19]
Letusan Tambora tahun 1815 adalah letusan terbesar di sejarah.[2][4] Letusan gunung ini terdengar sejauh 2.600 km, dan abu jatuh setidaknya sejauh 1.300 km.[2] Kegelapan terlihat sejauh 600 km dari puncak gunung selama lebih dari dua hari. Aliran piroklastik menyebar setidaknya 20 km dari puncak.
Akibat
Semua tumbuh-tumbuhan di pulau hancur. Pohon yang tumbang, bercampur dengan abu batu apung masuk ke laut dan membentuk rakit dengan jarak lintas melebihi 5 km .[2] Rakit batu apung lainnya ditemukan di Samudra Hindia, di dekat Kolkata pada tanggal 1 dan 3 Oktober 1815.[4] Awan dengan abu tebal masih menyelimuti puncak pada tanggal 23 April. Ledakan berhenti pada tanggal 15 Juli, walaupun emisi asab masih terlihat pada tanggal 23 Agustus. Api dan gempa susulan dilaporkan terjadi pada bulan Agustus tahun 1819, empat tahun setelah letusan.
Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April, dengan ketinggian di atas 4 m di Sanggar pada pukul 10:00 malam.[2] Tsunami setinggi 1-2 m dilaporkan terjadi di Besuki, Jawa Timur sebelum tengah malam dan tsunami setinggi 2 m terjadi di Maluku.
Tinggi asap letusan mencapai stratosfer, dengan ketinggian lebih dari 43 km.[4] Partikel abu jatuh 1 sampai 2 minggu setelah letusan, tetapi terdapat partikel abu yang tetap berada di atmosfer bumi selama beberapa bulan sampai beberapa tahun pada ketinggian 10-30 km.[2] Angin bujur menyebarkan partikel tersebut di sekeliling dunia, membuat terjadinya fenomena. Matahari terbenam yang berwarna dan senja terlihat di London, Inggris antara tanggal 28 Juni dan 2 Juli 1815 dan 3 September dan 7 Oktober 1815.[2] Pancaran cahaya langit senja muncul berwarna orange atau merah di dekat ufuk langit dan ungu atau merah muda di atas.
Jumlah perkiraan kematian bervariasi, tergantung dari sumber yang ada. Zollinger (1855) memperkirakan 10.000 orang meninggal karena aliran piroklastik. Di pulau Sumbawa, terdapat 38.000 kematian karena kelaparan, dan 10.000 lainnya karena penyakit dan kelaparan di pulau Lombok.[20] Petroeschevsky (1949) memperkirakan sekitar 48.000 dan 44.000 orang terbunuh di Sumbawa dan Lombok.[21] Beberapa pengarang menggunakan figur Petroeschevsky, seperti Stothers (1984), yang menyatakan jumlah kematian sebesar 88.000 jiwa.[2] Tanguy (1998) mengklaim figur Petroeschevsky tidak dapat ditemukan dan berdasarkan referensi yang tidak dapat dilacak.[5] Tanguy merevisi jumlah kematian berdasarkan dua sumber, sumber dari Zollinger, yang menghabiskan beberapa bulan di Sumbawa setelah letusan dan catatan Raffles.[16] Tanguy menunjukan bahwa terdapat banyak korban di Bali dan Jawa Timur karena penyakit dan kelaparan. Diperkirakan 11.000 meninggal karena pengaruh gunung berapi langsung dan 49.000 oleh penyakit epidemi dan kelaparan setelah erupsi.[5] Oppenheimer (2003) menyatakan jumlah kematian lebih dari 71.000 jiwa seperti yang terlihat di tabel dibawah.[4]
Pengaruh global
Tahun tanpa musim panas
Jumlah konsentrasi sulfat di inti es dari Tanah Hijau tengah, tarikh tahun dihitung dengan variasi isotop oksigen musiman. Terdapat letusan yang tidak diketahui pada tahun 1810-an. Sumber: Dai (1991).[23]
Letusan gunung Tambora tahun 1815 mengeluarkan sulfur ke stratosfer, menyebabkan penyimpangan iklim global. Metode berbeda telah memperkirakan banyaknya sulfur yang dikeluarkan selama letusan: metode petrologi, sebuah pengukuran berdasarkan pengamatan anatomi, dan metode konsentrasi sulfat inti es, menggunakan es dari Tanah Hijau dan Antartika. Figur beragam tergantung dari metode, berjarak dari 10 Tg S sampai 120 Tg S.[4]
Pada musim semi dan musim panas tahun 1816, sebuah kabut kering terlihat di timur laut Amerika Serikat. Kabut tersebut memerahkan dan mengurangi cahaya matahari, seperti bintik pada matahari yang terlihat dengan mata telanjang. Baik angin atau hujan tidak dapat menghilangkan "kabut" tersebut. "Kabut" tersebut diidentifikasikan sebagai kabut aerosol sulfat stratosfer.[4] Pada musim panas tahun 1816, negara di Belahan Utara menderita karena kondisi cuaca yang berubah, disebut sebagai Tahun tanpa musim panas. Temperatur normal dunia berkurang sekitar 0,4-0,7 °C,[2] cukup untuk menyebabkan permasalaan pertanian di dunia. Pada tanggal 4 Juni 1816, cuaca penuh es dilaporkan di Connecticut, dan dan pada hari berikutnya, hampir seluruh New England digenggam oleh dingin. Pada tanggal 6 Juni 1816, salju turun di Albany, New York, dan Dennysville, Maine.[4] Kondisi serupa muncul untuk setidaknya tiga bulan dan menyebabkan gagal panen di Amerika Utara. Kanada mengalami musim panas yang sangat dingin. Salju setebal 30 cm terhimpun didekat Kota Quebec dari tanggal 6 sampai 10 Juni 1816.
1816 adalah tahun terdingin kedua di Belahan Bumi Utara sejak tahun 1400 Masehi, setelah letusan gunung Huaynaputina di Peru tahun 1600.[17] Tahun 1810-an adalah dekade terdingin dalam rekor sebagai hasil dari letusan Tambora tahun 1815 dan lainnya menduga letusan terjadi antara tahun 1809 dan tahun 1810. Perubahan temperatur permukaan selama musim panas tahun 1816, 1817 dan tahun 1818 sebesar -0,51, -0,44 dan -0,29 °C,[17] dan juga musim panas yang lebih dingin, bagian dari Eropa mengalami badai salju yang lebih deras.
Latar belakang perubahan iklim disalahkan untuk terjadinya wabah tifus di tenggara Eropa dan Laut Tengah bagian timur diantara tahun 1816 dan tahun 1819.[4] Banyak ternak meninggal di New England selama musim dingin tahun 1816-1817. Suhu udara yang dingin dan hujan besar menyebabkan gagal panen di Kepulauan Britania. Keluarga-keluarga di Wales mengungsi dan mengemis untuk makanan. Kelaparan merata di Irlandia utara dan barat daya karena gandum, haver dan kentang mengalami gagal panen. Krisis terjadi di Jerman, harga makanan naik dengan tajam. Akibat kenaikan harga yang tidak diketahui menyebabkan terjadinya demonstrasi di depan pasar dan toko roti yang diikuti dengan kerusuhan, pembakaran rumah dan perampokan yang terjadi di banyak kota-kota di Eropa. Hal ini adalah kelaparan terburuk yang terjadi pada abad ke-19.[4]
Bukti Arkeologi
Pada musim panas tahun 2004, tim dari Universitas Rhode Island, Universitas North Carolina di Wilmington, dan direktorat vulkanologi Indonesia, dipimpin oleh Haraldur Sigurdsson, memulai sebuah penggalian arkeologi di gunung Tambora.[6] Setelah enam minggu, tim tersebut menggali bukti adanya kebudayaan yang hilang yang musnah karena letusan gunung Tambora. Situs tersebut terletak 25 km sebelah barat kaldera, di dalam hutam, 5 km dari pantai. Tim tersebut harus melewati endapan batu apung vulkanik dan abu dengan tebal 3 m.
Tim tersebut menggunakan radar penembus tanah untuk mencari lokasi rumah kecil yang terkubur. Mereka menggali kembali rumah dan mereka menemukan sisa dua orang dewasa, dan juga mangkuk perunggu, peralatan besi dan artifak lainnya. Desain dan dekorasi artifak memiliki kesamaan dengan artifak dari Vietnam dan Kamboja.[6] Uji coba dilakukan menggunakan teknik karbonisasi memperjelas bahwa mereka terbentuk dari pensil arang yang dibentuk oleh panas magma. Semua orang, ruamh dan kebudayaan dibiarkan seperti saat mereka berada tahun 1815. Sigurdsson menyebut kebudayaan ini sebagai Pompeii dari timur.[24][25] Berdasarkan artifak yang ditemukan, yang mayoritas benda perunggu, tim menyatakan bahwa orang-orang tersebut tidak miskin. Bukti sejarah menunjukan bahwa orang di pulau Sumbawa terkenal di Hindia Timur untuk madu, kuda, kayu sepang (caesalpinia sappan), memproduksi dye merah, dan cendana yang digunakan untuk dupa dan pengobatan.[6] Daerah ini diketahui produktif dalam bidang pertanian.
Penemua arkeologi memperjelas bahwa terdapat kebudayaan yang hancur karena letusan tahun 1815. Sebutan Kerajaan Tambora yang hilang disebut oleh media.[26][27] Dengan penemuan ini, Sigurdsson bermaksud untuk kembali ke Tambora tahun 2007 untuk mencari sisa desa, dan berharap dapat menemukan istana.[6]
Ekosistem
Tim penelitian yang dipimpin oleh ahli botani Swiss, Heinrich Zollinger, tiba di pulau Sumbawa tahun 1847.[28] Misi Zollinger adalah untuk mempelajari letusan dan pengaruhnya terhadap ekosistem lokal. Ia adalah orang pertama yang memanjat ke puncak gunung Tambora setelah letusan gunung tersebut. Gunung tersebut masih tertutup oleh asap. Ketika Zollinger memanjat, kakinya tenggelam beberapa kali melalui kerak permukaan tipis menuju lapisan hangat yang seperti sulfur. Beberapa tumbuh-tumbuhan kembali tumbuh dan beberapa pohon diamati di lereng yang lebih rendah. Hutan Casuarina dicatat pada 2.200-2.550 m.[29] Beberapa Imperata cylindrica juga dapat ditemukan.
Penduduk mulai tinggal di gunung Tambora pada tahun 1907. Penanaman kopi dimulai pada tahun 1930-an di lereng bagian barat laut gunung Tambora, di desa Pekat.[30] Hutan hujan yang disebut Duabangga moluccana telah tumbuh dengan ketinggian 1.000-2.800 m.[30] Penanaman tersebut mencakupi daerah seluas 80.000 hektar (800 km²). Hutan hujan ditemukan oleh tim Belanda, dipimpin oleh Koster dan De Voogd tahun 1933.[30] Mereka memulai perjalanan di "daerah hampir tandus, kering dan panas" dan mereka memasuki "hutam hebat" dengan "raksasa hutan yang besar dan megah". Pada ketinggian 1.100 m, mereka memasuki hutan montane. Pada ketinggian 1.800 m , mereka menemukan Dodonaea viscosa yang didominasi oleh pohon Casuarina. Di puncak, mereka menemukan sedikit Anaphalis viscida dan Wahlenbergia.
56 spesies burung ditemukan tahun 1896, termasuk Crested White-eye.[31] 12 spesies lainnya ditemukan pada tahun 1981. Beberapa penelitian ahli ilmu hewan menemukan spesies burung lainnya di gunung, menghasilkan ditemukannya lebih dari 90 spesies burung. Kakatua-kecil Jambul-kuning, Murai Asia, Tiong Emas, Ayam hutan Hijau dan Perkici Pelangi diburu untuk dijual dan dipelihara oleh penduduk setempat. Gosong berkaki-jingga diburu untuk dimakan. Eksploitasi burung menyebabkan berkurangnya populasi burung. Yellow-crested Cockatoo hampir punah di pulau Sumbawa.[31]
Sejak tahun 1972, perusahaan penebangan komersial telah beroperasi di daerah ini, yang menyebabkan ancaman terhadap hutan hujan. Perusahaan penebangan memegang izin untuk menebang kayu di daerah seluas 20.000 hektar (200 km²), atau 25% dari jumlah luas daerah.[30] Bagian hutan hujan lainnya digunakan untuk berburu. Di antara tanah berburu dan tanah penebangan, terdapat cagar alam, temat rusa, kerbau, babi hutan, kelelawar, rubah terbang, dan berbagai spesies reptil dan burung dapat ditemukan.[30]
Pengamatan
Populasi Indonesia meningkat dengan cepat sejak letusan tahun 1815. Pada tahun 2006, populasi Indonesia telah mencapai 222 juta jiwa,[32] dan 130 juta penduduk berada di pulau Jawa dan Bali.[33] Sebuah letusan gunung berapi sebesar letusan Tambora tahun 1815 akan menyebabkan kematian yang lebih besar, sehingga aktivitas vulkanik di Indonesia terus diamati, termasuk gunung Tambora.
Aktivitas seismologi di Indonesia diamati oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia. Pos pengamatan untuk gunung Tambora terletak di desa Doro Peti.[34] Mereka memfokuskan aktivitas seismik dan tektonik dengan menggunakan seismometer. Sejak letusan tahun 1880, tidak terdapat peningkatan aktivitas seismik.[35] Pengamatan terus dilakukan di dalam kaldera, terutama di kawah Doro Api Toi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menegaskan peta mitigasi bahaya gunung Tambora. Dua zona yang dinyatakan adalah zona bahaya dan zona waspada.[34] Zona bahaya adalah daerah yang secara langsung terpengaruh oleh letusan: aliran piroklastik, aliran lava dan jatuhnya piroklastik lainnya. Daerah ini, termasuk kaldera dan sekelilingnya, meliputi daerah seluas 58,7 km². Orang dilarang tinggal di zona berbahaya. Zona waspada termasuk daerah yang mungkin dapat secara langsung terpengaruh oleh letusan: aliran lahar dan batuan apung lainnya. Luas dari daerah waspada sebesar 185 km², termasuk desa Pasanggrahan, Doro Peti, Rao, Labuan Kenanga, Gubu Ponda, Kawindana Toi dan Hoddo. Sungai yang disebut sungai Guwu yang terletak di bagian selatan dan barat laut gunung Tambora juga dimasukan kedalam zona waspada.[34]
Catatan Kaki
^ a b c Tambora. Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses pada Kesalahan: waktu tidak valid
^ a b c d e f g h i j k l m n Stothers, Richard B. (1984). "The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath". Science 224 (4654): 1191–1198.
^ a b c Degens, E.T., Buch, B (1989). "Sedimentological events in Saleh Bay, off Mount Tambora". Netherlands Journal of Sea Research 24 (4): 399–404.
^ a b c d e f g h i j k l m n o Oppenheimer, Clive (2003). "Climatic, environmental and human consequences of the largest known historic eruption: Tambora volcano (Indonesia) 1815". Progress in Physical Geography 27 (2): 230–259.
^ a b c Tanguy, J.-C., Scarth, A., Ribière, C., Tjetjep, W. S. (1998). "Victims from volcanic eruptions: a revised database". Bulletin of Volcanology 60 (2): 137–144.
^ a b c d e University of Rhode Island (2006-02-27). URI volcanologist discovers lost kingdom of Tambora. Rilis pers. URL diakses pada 6 Oktober.
^ a b c d Foden, J. (1986). "The petrology of Tambora volcano, Indonesia: A model for the 1815 eruption". Journal of Volcanology and Geothermal Research 27 (1–2): 1–41.
^ "Hobi Mendaki Gunung - Menyambangi Kawah Raksasa Gunung Tambora", Sinar Harapan, 2003. Diakses pada 14 November.
^ Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur. Potential Tourism as Factor of Economic Development in the Districts of Bima and Dompu. Rilis pers. URL diakses pada 14 November.
^ a b Aswanir Nasution. Tambora, Nusa Tenggara Barat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia. Diakses pada 13 November 2009
^ Foden, J, Varne, R. (1980). "The petrology and tectonic setting of Quaternary—Recent volcanic centres of Lombok and Sumbawa, Sunda arc". Chemical Geology 30 (3): 201–206.
^ a b Sigurdsson, H., Carey, S. (1983). "Plinian and co-ignimbrite tephra fall from the 1815 eruption of Tambora volcano". Bulletin of Volcanology 51 (4): 243–270.
^ a b c Geology of Tambora Volcano. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Diakses pada Kesalahan: waktu tidak valid
^ a b c d e f Tambora Eruptive History. Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses pada 13 November 2009
^ Tambora Historic Eruptions and Recent Activities. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Diakses pada 13 November 2009
^ a b c d e f Raffles, S. 1830: Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles, F.R.S. &c., particularly in the government of Java 1811–1816, and of Bencoolen and its dependencies 1817–1824: with details of the commerce and resources of the eastern archipelago, and selections from his correspondence. London: John Murray, cited by Oppenheimer (2003).
^ a b c Briffa, K.R., Jones, P.D., Schweingruber, F.H. and Osborn T.J.. "Influence of volcanic eruptions on Northern Hemisphere summer temperature over 600 years". Nature 393: 450–455.
^ Stothers, Richard B. (2004). "Density of fallen ash after the eruption of Tambora in 1815". Journal of Volcanology and Geothermal Research 134: 343–345.
^ Monk, K.A.; Fretes, Y., Reksodiharjo-Lilley, G. (1996). The Ecology of Nusa Tenggara and Maluku. Hong Kong: Periplus Editions Ltd., hal. 60. ISBN 962-593-076-0.
^ Zollinger (1855): Besteigung des Vulkans Tamboro auf der Insel Sumbawa und Schiderung der Eruption desselben im Jahren 1815, Wintherthur: Zurcher and Fürber, Wurster and Co., cited by Oppenheimer (2003).
^ Petroeschevsky (1949): A contribution to the knowledge of the Gunung Tambora (Sumbawa). Tijdschrift van het K. Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap, Amsterdam Series 2 66, 688–703, cited by Oppenheimer (2003).
^ Large Holocene Eruptions. Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses pada 7 November 2009
^ Dai, J., Mosley-Thompson and L.G. Thompson (1991). "Ice core evidence for an explosive tropical volcanic eruption six years preceding Tambora". Journal of Geophysical Research (Atmospheres) 96: 17,361–17,366.
^ "'Pompeii of the East' discovered", BBC News, 28 Februari 2006. Diakses pada 9 Oktober.
^ "Indonesian Volcano Site Reveals ‘Pompeii of the East’ (Update1)", Bloomberg Asia, 28 Februari 2006. Diakses pada 9 Oktober.
^ "‘Lost Kingdom’ Discovered on Volcanic Island in Indonesia", National Geographic, 27 Februari 2006. Diakses pada 9 Oktober.
^ "'Lost kingdom' springs from the ashes", International Herald Tribune, 1 Maret 2006. Diakses pada 9 Oktober.
^ Heinrich Zollinger. Zollinger Family History Research. Diakses pada 14 November 2009
^ Zollinger (1855) cited by Trainor (2002).
^ a b c d e de Jong Boers, B. (1995). "Mount Tambora in 1815: A Volcanic Eruption in Indonesia and its Aftermath". Indonesia 60: 37–59.
^ a b Trainor, C.R. (2002). "Birds of Gunung Tambora, Sumbawa, Indonesia: effects of altitude, the 1815 catalysmic volcanic eruption and trade". Forktail 18: 49–61.
^ Badan Pusat Statistik (1 September 2006). Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2005–2006. Rilis pers. URL diakses pada 26 September.
^ Calder, Joshua Most Populous Islands. World Island Information. Diakses pada 26 September 2009
^ a b c Tambora Hazard Mitigation. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Diakses pada 13 November 2009
^ Tambora Geophysics. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia. Diakses pada 13 November 2009
Daftar pustaka
C.R. Harrington (ed.). The Year without a summer? : world climate in 1816, Ottawa : Canadian Museum of Nature, 1992. ISBN 0-660-13063-7
Henry and Elizabeth Stommel. Volcano Weather: The Story of 1816, the Year without a Summer, Newport RI. 1983. ISBN 0-915160-71-4
Komentar :
Letusan pertama terdengar di pulau ini pada sore hari tanggal 5 April, mereka menyadarinya setiap seperempat jam, dan terus berlanjut dengan jarak waktu sampai hari selanjutnya. Suaranya, pada contoh pertama, hampir dianggap suara meriam; sangat banyak sehingga sebuah detasemen tentara bergerak dari Djocjocarta, dengan perkiraan bahwa pos terdekat diserang, dan sepanjang pesisir, perahu-perahu dikirimkan pada dua kesempatan dalam pencarian sebuah kapal yang semestinya berada dalam keadaan darurat.
— Laporan Thomas Stamford Raffles.[16]
Dalam perjalananku menuju bagian barat pulau, aku hampir melewati seluruh Dompo dan banyak bagian dari Bima. Kesengsaraan besar-besaran terhadap penduduk yang berkurang memberikan pukulan hebat terhadap penglihatan. Masih terdapat mayat di jalan dan tanda banyak lainnya telah terkubur: desa hampir sepenuhnya ditinggalkan dan rumah-rumah rubuh, penduduk yang selamat kesulitan mencari makanan.
...
Sejak letusan, diare menyerang warga di Bima, Dompo, dan Sang’ir, yang menyerang jumlah penduduk yang besar. Diduga penduduk minum air yang terkontaminasi abu, dan kuda juga meninggal, dalam jumlah yang besar untuk masalah yang sama.
— Letnan Philips diperintahkan Sir Stamford Raffles untuk pergi ke Sumbawa.[16]
Perbandingan letusan gunung Tambora dan letusan gunung lainnya
Letusan Tahun Tinggi asap (km) VEI Perubahan musim panas Belahan bumi utara (°C) Kematian
Taupo 181 51 7 ? tidak diketahui
Baekdu 969 25 6–7 ? ?
Kuwae 1452 ? 6 −0,5 ?
Huaynaputina 1600 46 6 −0,8 ≈1400
Tambora 1815 43 7 −0,5 > 71.000
Krakatau 1883 25 6 −0,3 36.600
Santamaría 1902 34 6 tidak terdapat perubahan 7.000-13.000
Katmai 1912 32 6 −0,4 2
Gunung St. Helens1980 19 5 tidak terdapat perubahan 57
El Chichón 1982 32 4–5 ? > 2.000
Nevado del Ruiz 1985 27 3 tidak terdapat perubahan 23.000
Pinatubo 1991 34 6 −0,5 1202
Sumber: Oppenheimer (2003),[4] dan Smithsonian Global Volcanism Program untuk VEI.[22]
SELAMAT MEMBACA BRO ?
Read More......
Label :
Gunung Tambora Bima Dompu
Minggu, 12 April 2009
MERAKIT SEJARAH DIRI
by Fahry Anduk
Sejarah selalu bergulir dan bergerak bebas sesuai dengan perubahan zamannya. Penguasa adalah penafsir sejarah yang selalu menempatkan dirinya sebagai yang tertinggi dan dominan, sesuai dengan keinginannya. Benar tidaknya sejarah akan ditentukan oleh siapa pencatat manuskrip waktu dan ruang itu berada. Jangan heran, beragam versi sejarah sempat kita temukan walaupun hanya untuk menjelaskan momentum perguliran peristiwa yang sama. Kontroversi sejarah adalah hal lumrah yang tak terelakkan. Disini, dibutuhkan kejernihan dan rekaman yang seksama untuk mempercayai versi mana sudut sejarah dipahami. Disini pula, kita sebagai diri mempunyai hak untuk menentukkan sejarah, meski sebatas sejarah diri yang tidak kita cermati. Merakit sejarah diri dalam versi kita adalah cara elegan untuk menggambarkan rekam jejak kita sebatas kekuasaan yang kita miliki. Jadi, bergegaslah untuk mencatatkan dan mengabdikan diri sendiri dalam versi unik dan penuh objektifitas ini.
Banyak cara untuk mengamankan sekaligus untuk mempublikasikan keinginan diri, sebagai pelaku rintang waktu dan ruang (time and space). Dulu, memory manis indah dan pahit empedu yang kita nikmati dalam kehidupan tergores dalam lembar-lembar diary lusuh. Buku-buku agenda juga sempat kita gunakan untuk mencatat luapan emosi dan gejolak perih hari-hari kita. Didalamnya, kadang kita temukan permen manis, asam kecut, pahit lengket dan tawar hambar waktu yang kita geluti. Untuk menuang ide dan rasa kita pada bejana pikiran sahabat kita pernah akrab dengan lembaran surat dan sampul amplop yang aneka warna. Perangko adalah perangkat wajib yang menemani sudut atas sampul sebelum diseberangkan oleh pasukan biro pos dan giro. Kolektor perangko dulu eksis dengan klub philately. Telegram juga adalah jasa lain yang unik dan ekspres dari biro ini. Tapi itu dulu.
Jaman berganti dengan ekslasi yang luar biasa. Pak pos yang sering memencet tombol bel rumah kita kini jarang dan bahkan tidak ada lagi. Kita secara tidak sadar telah mengucapkan good bye Mr. Post. Ruang dan waktu kita hari ini telah dikepung oleh jasa technology yang praktis, pragmatis dan menyenangkan. Hanya butuh keahlian untuk menekan tuts-tuts elektronik mini dan ringkas, sejumlah order layanan bisa kita penuhi. Kita menjadi raja yang bijak untuk memanfaatkan antrian layanan kemudahan beraktivitas dan kehidupan keseharian. Sejarah kita telah ditentukan oleh desain yang penuh sensasi dan jinak. Desain modernitas jaman dan waktu abad 21. Desain manusia-manusia jenius.
Sekedar untuk bersahabat dengan berbagai latar sahabat dan manusia, tidak ada lagi sekat geografis dan Negara. Bahkan tidak perlu bertatap dan kenal wajah. Kita bisa merajut persahabatan tanpa batas. Hanya dimodali dengan sebongkah laptop, seonggok handpone, beberapa batang sinyal wireless atau jaringan seluler, bahasa global sudah cukup untuk melanglang buana diberbagai adat yang belum kita kenal sekalipun. Sungguh cerita yang ringkas untuk mengenal berbagai ragam peristiwa terkini hari ini. Inilah abad akhir prestasi kemajuan nalar manusia. Jejaring telah tersedia untuk hidup lebih dinamis lagi.
Semua ini, bisa kita jelaskan dengan rekam jejak ikhtiar manusia tiada henti untuk berinovasi dan mencoba. Eksperiman untuk mencatat sejarah dalam usaha pencarian yang tiada henti. Pertanyaan kita, apakah kita, secara pribadi, terlibat dan atau melibatkan diri pada proses aktualisasi sejarah jaman dan kehidupan. Pertanyaan yang kadang membuat malu kita sendiri. Pertanyaan yang senantiasa saya ragu dan tidak berani untuk menjawabnya. Pertanyaan besarrr…?
Keinginan saya, meski tidak terlibat secara sungguh, mudah-mudahan saya mempunyai secuil kesadaran untuk mengajak diri mengarahka minat dan waktu yang ada untuk melibatkan seperangkat anggota tubuh ini dalam pergerakan roda sejarah kemanusiaan dan interaksinya.
Karena kehadiran kita, semestinya bukan semata karena konsidensi, melainkan lahir dari kolase gagasan yang direnungkan dengan serius dan melalui proses yang panjang. Saya tidak cukup pemahaman untuk menebak sampai dimana sejarah kita berujung buntu. Yang jelas, sejarah mengalir deras dan tak terbendung, menumbangkan batas dan sekat yang selama ini merancui pikiran dan prediksi sederhana kita. Sejarah, mengutip Ibnu Khaldun (1332-1406), adalah suatu penalaran kritis dan kerja yang amat cermat dalam mencari sesuatu yang haq (kebenaran) dan tidak terjebak pada hal-hal yan bersifat tendesius.
Intinya, sejarah adalah lautan tak bertepi, jalan tak berujung, kasat mata, dan melingkupi keberdayaan dan sekaligus juga ketidakberdayaan kita sekalipun.
#) Renungan mendalam
Fahry untuk kita semua
Read More......
Label :
Renungan mendalam
Rabu, 08 April 2009
JANGAN BUNUH DIRI
by. Fahry Anduk Renungan Bersama
KEMATIAN
Kematian adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya mati secara permanen, baik dari penyebab alami seperti penyakit atau dari penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.
PENYEBAB KEMATIAN
Kategori ini memiliki 6 subkategori berikut, dari total 6.
• Tokoh yang bunuh diri (1)
• Tokoh yang dihukum mati (0)
• Tokoh yang meninggal akibat tindak kekerasan (0)
• Tokoh yang meninggal dalam pertandingan olahraga (4)
• Tokoh yang dibunuh (1)
• Tokoh yang gugur dalam perang (1)
BUNUH DIRI
Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah "harakiri") artinya membunuh diri sendiri, biasanya dilakukan dengan pedang, sebagai bentuk rasa bersalah yang sangat besar, karena tanggung jawab yang diemban gagal di laksanakan oleh seseorang.
Defenisi
Bunuh diri adalah, perbuatan menghentikan hidup sendiri, yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Namun, bunuh diri ini dapat dilakukan pula oleh tangan orang lain. Misal : bila si korban meminta seseorang untuk membunuhnya, maka ini sama dengan ia telah menghabisi nyawanya sendiri. Dimana, Menghilangkan nyawa, menghabisi hidup atau membuat diri menjadi mati oleh sebab tangan kita atau tangan suruhan, adalah perbuatan-perbuatan yang termasuk dengan bunuh diri. Singkat kata, Bunuh diri adalah tindakan menghilangkan nyawa sendiri dengan menggunakan segala macam cara.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputusasaan".
Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Sebab ia sadar, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri baginya hanyalah tindakan sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini, dan segala sesuatu pastilah ada batasnya. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Dalam pandangan islam hal ini adalah perbuatan yang sangat keji, dan termasuk dosa yang sangat besar. Dimana, kegiatan bunuh diri ini adalah kegiatan manusia-manusia pengecut / pecundang hidup (looser), sebab kekalahan memang sudah mutlak menjadi milik mereka jika mereka membunuh dirinya sendiri.
Motif bunuh diri
Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.
Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :
1.Dilanda keputusasaan dan depresi
2.Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3.Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4.Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5.Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
1.egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2.altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3.anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
Pandangan Islam
Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh diri
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' : 29) "Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an)." (QS. Al-Kahfi ; 6)
Hadits-Hadits tentang larangan bunuh diri
Hadits 86. (Shahih Muslim) Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw., bersabda : “Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya.”
Hadits 87. (Shahih Muslim) Dari Tsabit bin Dhahhak ra, dari Nabi saw., sabdanya : “Tidak wajib bagi seseorang melaksanakan nazar apabila dia tidak sanggup melaksanakannya.” “Mengutuk orang Mu’min sama halnya dengan membunuhnya.” “Mengadakan tuduhan bohong atau sumpah palsu untuk menambah kekayaannya dengan menguasai harta orang lain, maka Allah tidak akan menambah baginya, bahkan akan mengurangi hartanya.”
Hadits 88. (Shahih Muslim) Dari Tsabit bin Dhahhak ra, katanya Nabi saw., sabdanya : “Siapa yang bersumpah menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta maupun sengaja, maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. “Siapa yang bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan cara itu pula.”
Hadits 89. (Shahih Muslim) Dari Abu Hurairah ra, katanya : “Kami ikut perang bersama-sama Rasulullah saw., dalam perang Hunain. Rasulullah saw., berkata kepada seorang laki-laki yang mengaku Islam, “Orang ini penghuni neraka.” Ketika kami berperang, orang itu pun ikut berperang dengan gagah berani, sehingga dia terluka. Maka dilaporkan orang hal itu kepada Rasulullah saw., katanya “Orang yang tadi anda katakan penghuni neraka, ternyata dia berperang dengan gagah berani dan sekarang dia tewas.” Jawab Nabi saw., “Dia ke neraka.” Hampir saja sebahagian kaum muslimin menjadi ragu-ragu. Ketika mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba diterima berita bahwa dia belum mati, tetapi luka parah. Apabila malam telah tiba, orang itu tidak sabar menahan sakit karena lukanya itu. Lalu dia bunuh diri. Peristiwa itu dilaporkan orang pula kepada Nabi saw. Nabi saw., bersabda, : “Kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya menyiarkan kepada orang banyak, bahwa tidak akan dapat masuk surga melainkan orang muslim (orang yang tunduk patuh). Sesungguhnya Allah menguatkan Agama ini dengan orang jahat.
Hadits 90. (Shahih Muslim) Dari Syaiban ra., katanya dia mendengar Hasan ra, bercerita : “Masa dulu, ada seorang laki-laki keluar bisul. Ketika ia tidak dapat lagi menahan sakit, ditusuknya bisulnya itu dengan anak panah, menyebabkan darah banyak keluar sehingga ia meninggal. Lalu Tuhanmu berfirman : Aku haramkan baginya surga.” (Karena dia sengaja bunuh diri.) Kemudian Hasan menunjuk ke masjid sambil berkata, “Demi Allah! Jundab menyampaikan hadits itu kepadaku dari Rasulullah saw., di dalam masjid ini.”
GOL BUNUH DIRI
Gol bunuh diri adalah istilah dalam olahraga sepak bola ketika seorang pemain memasukkan bola ke gawangnya sendiri sehingga dianggap sebagai gol bagi tim lawan. Pemain tersebut juga dianggap sebagai pencetak golnya. Apabila gol tersebut diakibatkan oleh pantulan, maka pencetak gol dilihat jika tendangan yang menghasilkan gol tersebut adalah tendangan langsung ke arah gawang atau tidak. Jika ternyata merupakan tendangan langsung ke gawang, maka pemain yang menendang tersebut dinyatakan sebagai pencetak gol.
Gol bunuh diri tidak bisa diterima jika dihasilkan dari lemparan ke dalam atau dari tendangan bebas
KISAH BUNUH DIRI MASSAL : Kenisah Rakyat
Kenisah Rakyat, yang aslinya dibentuk sebagai Sayap Kebebasan pada 1954, adalah sebuah organisasi keagamaan yang didirikan pada 1955 oleh Pendeta James Warren Jones (Jim Jones). Pada 1960 organisasi ini berafiliasi dengan denominasi Protestan, Murid-murid Kristus. Afiliasi ini merupakan upaya yang berhasil untuk meningkatkan keanggotaan kelompok ini yang makin berkurang dan memulihkan reputasinya. Kenisah Rakyat dikenal karena bunuh diri missal yang terjadi di Jonestown, Guyana, pada 18 November 1978.
Asal Usul
Jones mendirikan Kenisah Rakyat di Indianapolis, Indiana pada 1950-an. Mulai tahun 1965, Jones dan jemaatnya pindah ke Redwood Valley, California. Gereja Redwood Valley resminya dibuka pada 1969. Setelah Jones mulai serangkaian rekrutmen di San Francisco dan Los Angeles keanggotaan di Kenisah Rakyat meningkat dari sekitar 700 pada 1970 hingga 2.200 pada 1972. Jumlah tertinggi dari anggota Kenisah Rakyat yang sesungguhnya adalah sekitar 3.000 orang, meskipun kelompok ini seringkali membesar-besarkan angkanya.
Jones dan gerejanya memperoleh reputasi karena membantu warga kota yang paling miskin, khususnya kaum minoritas rasial, para pecandu obat biuas dan kaum tuna wisma. Dapur-dapur makanan, pusat-pusat asuhan, dan klinik-klinik medis untuk orang-orang lanjut usia didirikan, bersama-sama dengan program-program konseling untuk para pelacur dan pecandu obat bius yang ingin mengubah hidupnya. Kenisah Rakyat membangun hubungan yang kuat dengan sistem kesejahteraan negara bagian California. Pada 1970-an, Kenisah Rakyat memiliki dan mengelola sekurang-kurangnya 9 panti jompo, enam rumah untuk anak-anak asuh, dan sebuah tanah peternakan seluas 40 acre untuk orang-orang yang cacat mental. Mereka mempunyai program bantuan bea siswa dan asrama di Santa Rosa Junior College. Para pemimpin Kenisah menangani klaim-klaim asuransi para anggotanya serta masalah-masalah hukum mereka, dan berperan sebagai kelompok advokasi bagi para klien mereka. Karena alasan-alasan ini, sosiolog John Hall menggambarkan Kenisah Rakyat sebagai sebuah "birokrasi karismatis", yang berorientasi kepada Jones sebagai pemimpin karismatis, namun berfungsi sebagai sebuah organisasi biroraksi pelayanan sosial.
Meskipun sebagian gambaran tentang Kenisah Rakyat menekankan kontrol otokratis Jones atas para pengikutnya, pada kenyataannya, organisasi ini mempunyai struktur kepemimpinan yang kompleks, dengan kekuasaan pengambilan keputusan yang menyebar secara tidak merata di antara anggota-anggotanya. Di pusatnya, Kenisah Rakyat dipimpin oleh Jones dan orang-orang dekatnya, tetapi anggota-anggota dari Komisi Perencanaan juga mempunyai banyak kekuasaan. Komisi Perencanaan (termasuk sekitar 100 orang anggota) bertanggung jawab untuk operasi Kenisah sehari-hari.
Kontroversi
Beberapa laporan yang mengganggu mulai muncul ketika segelintir anggota mulai meninggalkan kelompok ini. Dilaporkan bahwa Jones mencuri dari anggota-anggotanya, memalsukan penyembuhan-penyembuhan ilahi, menghukum anggota-anggotanya dengan keras, mempraktikkan sodomi, dan menganggap dirinya sebagai Mesias yang baru.
Saat itu, para wartawan, penegak hukum, dan politikus memperlihatkan minatnya pada Kenisah Rakyat. Jones bereaksi dengan banyak pidato yang penuh kemarahan kepada para pengikutnya, yang isinya klaim-klaim bahwa para pembelotnya itu berdusta, dan bahwa dunia luar sedang berusaha menghancurkan mereka. Pada saat yang sama, sejumlah anggotanya yang kian bertambah melaporkan pelecehan di lingkungan Kenisah Rakyat. Para sanak keluarga anggotanya juga menekankan bahwa anggota-anggota kelompok itu dipaksa untuk tidak keluar, meskipun mereka sendiri sesungguhnya tidak mau.
Pindah ke Guyana
Jones bereaksi kepada penyelidikan yang kian meningkat dengan memindahkan para pengikutnya yang terdiri dari lebih dari 900 orang ke Guyana. Para pengikutnya ini dijanjikan sebuah surga tropis, yang bebas dari apa yang digambarkan sebagai dunia luar yang kejam, namun ketika mereka tiba, mereka dipaksa bekerja atas perintah-perintah Jones, dan bersama-sama mereka membangun Jonestown.
Kunjungan oleh anggota Kongres Ryan
Pada November 1978, kelompok ini dikunjungi di Jonestown oleh Leo Ryan, seorang anggota Kongres AS dari San Francisco, California, yang melakukan penyelidikan tentang klaim-klaim pelecehan di dalam kelompok ini. Pada kunjungan ini, sejumlah anggota Kenisah mengungkapkan keinginan mereka untuk ikut bersamanya meninggalkan Guyana. Karena itu seluruh kelompok ini kemudian ikut bersamanya ke lapangan terbang setempat. Di sana para anggota keamanan Kenisah menembaki kelompok ini, membunuh anggota Kongres Ryan, tiga orang wartawan dan seorang anggota Kenisah yang ingin pergi. Penembakan-penembakan ini direkam dalam film oleh salah seorang wartawan yang tewas dalam serangan itu.
Pembantaian Jonestown
Belakangan hari itu, Jones memerintahkan jemaatnya untuk meminum Flavor Aid yang diberi sianida. Bunuh diri massal ini dikenal sebagai pembantaian Jonestown. Mereka yang menolak untuk melakukan bunuh diri ditembak, dicejik, atau disuntik dengan sianida. Jones ditemukan dengan sebuah luka tembak di kepalanya. Berdasarkan investigasi, tubuhnya mengandung obat-obat bius dalam dosis yang tinggi. Total 913 orang yang tewas, termasuk 276 anak-anak (sebagian mengatakan 911 mati; lihat Jonestown untuk rinciannya).
Sesudahnya
Tak lama setelah bunuh diri missal ini, gedung yang menjadi rumah Kenisah Rakyat di San Francisco — yang terletak di 1849 Geary Boulevard di lingkungan Western Addition kota ini — dihancurkan, dan properti ini tidak pernah dibangun, hingga akhirnya Dinas Pos Amerika Serikat membuka sebuah kantor pos di lokasi tersebut lebih dari 20 tahun kemudian. Nomor telepon Kenisah, — WAlnut 1-9654 — tak pernah diberikan kepada pelanggan yang lain. Lokasi aslinya di Indianapolis kini berdiri Phoenix Theatre.
Nama-nama yang mirip
Kenisah Rakyat (Peoples Temple) tidak boleh dikacaukan dengan The Temple of the People, sebuah organisasi keagamaan yang berorientasi teosofi yang berkantor pusat di Halcyon, California, atau Peoples Church, sebuah gereja independen yang berafiliasi dengan Sidang Jemaat Allah di Fresno, California.
Rujukan dan catatan kaki
KUTIPAN
"Bila anda bertemu dengan orang-orang yang paling ramah yang pernah anda kenal, yang memperkenalkan anda dengan sekelompok orang yang paling mengasihi yang pernah anda jumpai, dan anda temukan pemimpinnya sebagai yang paling memukau, peduli, penuh kasih saying, dan pengertian yang pernah anda jumpai, dan kemudian anda belajar perjuangan kelompok ini sebagai sesuatu yang tidak pernah anda harapkan akan tercapai, dan bahwa semuanya ini kedengarannya terlalu indah untuk menjadi kenyataan – barangkali memang semuanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan! Jangan tinggalkan pendidikanmu, harapanmu, dan ambisi-ambisimu untuk mengejar pelangi. " oleh Jeannie Mills — alias Deanna Mertle — yang menjadi salah seorang pembelot awal dari Kenisah Rakyat, pengarang buku "Six years with God," dan yang ikut mendirikan Kerabat Peduli dan Pusat Kebebasan Manusia. Jeannie Mills dibunuh pada 1980, bersama-sama dengan suami dan anak perempuannya.
Read More......
Label :
Kematian Paksaan
Sabtu, 04 April 2009
CATATAN PERJALANAN HARI INI.
By Fahry Perikanan
Mengawali catatan ini, sebuah keinginan untuk menelusuri ragam usaha perikanan rakyat yang tidak terpublikasi oleh banyak media. Inspirasi bagi kekuatan ekonomi baru berbasis dunia perikanan rakyat yang tahan banting terhadap krisis ekonomi global yang waktu terakhir sangat menggemaskan kita.
Sabtu, 4 April 2009 pukul 08.00 WIB saya memulai perjalanan dari kampus Universitas Brawijaya Malang menuju kota Pare Kediri Jawa Timur. Dikota kecil ini, saya dihadapkan pada banyak pemandangan keindahan perbukitan Malang barat yang sejuk dan asri. Melewati kota Batu, Pujon, Ngantang, Kasembon Malang. Memasuki kota Pare Kediri, pemandangan berubah menjadi lebih panas. Namun, tempat tujuan adalan Desa Canggu, Desa Surowono tepatnya dusun Krecek yang berair melimpah. Usaha perikanan masyarakat seakan bergeliat dengan bidang pertanian. Persawahan dan kolam ikan terhampar sepanjang pandangan mata. Rumah-rumah masyarakat yang besar dan mewah juga terlihat seakan menceritakan taraf kesejahteraan masyarakat yang telah merasuk kehidupan kaum tani.
Adalah Pak Zainuddin, pengusaha yang telaten dibidang perikanan pembenihan ikan nila dan ikan gurami. Menerima kedatangan rombongan dengan keramahtamahan sekaligus dengan sajian jajan basah segar yang nikmat. Sambil bercerita pengalaman usaha pembenihan ikan nila yang telah digelutinya lebih dari 30 tahun lamanya. Hasil usaha ini telah mengangkat taraf hidup keluarganya jauh diatas rata-rata masyarakat lannya. Rumah besar dengan mobil sedan mewah terparkir digarasi adalah bukti keberhasilannya. Usaha ini pula telah mengantar anak-anaknya meraih gelar sarjana, gelar yang prestisius untuk kalangan masyarakat pedesaan. Dengan pakaian kerja berupa pakaian kaos lengan panjang dan celana pendek menandai bahwa setiap saat beliau selalu siap turun ke lapangan kerja yaitu kolam ikan yang luas mencapai 3 ha. Itu semua merupakan hasil dari keberhasilan usahanya. Sebelum mengantar ke kolam, kami terlebih dahulu di suguhi hidangan menu ikan segar goring yang nyam-nyam berupa ikan nila dan gurami yang gurih luar biasa.
Saat bersamaan, beliau juga telah melakukan deal dengan pengusaha pakan ikan, Carca, untuk mengontrakkan 9 petak lahannya senilai 25 juta untuk 2 tahun masa kontrak. Sebuah angka nomina besar saat ini. Dengan mobil mewah beliau memandu menuju lahan kolam dijalan bebatuan desa yang masih macadam itu. Sesampai dikolam beliau dengan sigap mengambil pakan untuk ditaburkan ke lahan kolam pembenihan nila ukuran 2-3 cm. menurut beliau, isi petak itu sekitar 800.000 ekor dengan niali per ekor Rp 45. Sungguh, disitu terdapat asset beliau lebih kurang 36 juta menurut hitungan kasar saya.
Dipetak lain, kolam induk terdapat 2 petak besar dengan isi induk 2 ribu dan 3 ribu ekor. Asset yang tertanam disitu jauh lebih besar. Dari usaha ini, untuk mendapat 5 juta per 2 minggu bukan hal sulit. Bayangkan jika produksi itu telah berlangsung sangat lama, 30 tahun lebih. Jadi, usaha perikanan telah menghadirkan kesejahteraanyang begitu tinggi untuk ukuran masyarakat pedesaan yang hidup dengan kesederhanaan.
Sebelum pulang, rombongan dibekali dengan kan gurami goring yang gurih nyam-nyam. Enak Bro ?
Perjalanan dilanjutkan menuju Blitar. Daerah sentra perikanan yang lain. Dengan perjalanan yang melelahkan rombongan kami sampai di Kecamatan talun Blitar. Keramahtamahan adalah warna umum dari sambutan masyarakat pedesaan yang asri ini. Kami disambut Bapak Supardi, pengusaha ikan gurami yang telaten. Kami disambut dengan sajian jajan desa dan ubi goreng yang empuk. Sambail bercerita usaha pembenihan ikan gurami yang menjadi tumpuan hidup keluarganya. Bapak ini mengakui bahwa usaha ini telah diakuinya telang berlangsung sejak tahun 1970. Berbagai suka dan duka usaha beliau tuturkan dengan lugas dan semangat. Pelanggan juga datang dari berbagai daerah yang jauh diseluruh Indonesia. Pedesaan ini juga memiliki banyak petani yang berprofesi sama dengan Pak Supardi. Usaha yang banyak memberikan banyak peningkatan hidup bagi masyarakat. Kunjungan kami lanjutkan ke kolam pembenihan ikan gurami yang banyak terdapat disekeliling desa. Penjelasan teknis pembanihan gurami kami dapat dari anak pak Supardi, Mas Anto, yang juga berprofesi sama. Selain gurami ikan hias koi juga menjadi usaha masyarakat yang menguntungkan. Setelah lelah survey lokasi kami pulang ke rumah pak suardi dengan hidangan gurami goreng dan gurami santan pedas yang sungguh nyam-nyam.
Kami pamit juga dengan bekal kedua menu istimewa tersebut. Perjalanan kamilanjutkan menuju arah Malang melewati bendungan Karangkates yang monumental itu dan kawasan wisata lahor yang terkenal itu. Menjelang malam pukul 20.00 WIB kami baru kembali di kampus candradimuka, UB Malang.
Sebuah perjalanan wisata yang mengesankan kami lalui hari ini. Dunia perikanan juga sangat menjanjikan sebagai mata pencaharian masyarakat yang menjadi tulang punggung ekonomi desa masa depan. Sekian Bro ?
Senyap Malang, 4 April 2009.
Read More......
Label :
Inspirasi kekuatan ekonomi baru
Jumat, 03 April 2009
FILSAFAT : “CINTA KEBIJAKSANAAN”
by. Fahry Untuk Renungan Hidup
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis.[1] Hal ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, dan couriousity 'ketertarikan'. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sedikit sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Daftar isi:
1. Klasifikasi filsafat
2. Munculnya Filsafat
3. Sejarah Filsafat Barat
4. Catatan kaki
5. Lihat pula
6. Pranala luar
1. Klasifikasi filsafat
Dalam membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama , menanggapi, dan meneruskan karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu, filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budayanya. Dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama. Menurut wilayah bisa dibagi menjadi:
“Filsafat Barat”, “Filsafat Timur”, dan “Filsafat Timur Tengah”. Sementara latar belakang agama dibagi menjadi: “Filsafat Islam”, “Filsafat Budha”, “Filsafat Hindu”, dan “Filsafat Kristen”.
1. 1. Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno.
Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.
Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu.
•Ontologi membahas tentang masalah "keberadaan" (eksistensi) sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris, misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
•Epistemologi mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan. Dari epistemologi inilah lahir berbagai cabang ilmu pengetahuan (sains) yang dikenal sekarang.
•Aksiologi membahas masalah nilai atau norma sosial yang berlaku pada kehidupan manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia: etika dan estetika.
•Etika membahas tentang perilaku menuju kehidupan yang baik. Di dalamnya dibahas aspek kebenaran, tanggung jawab, peran, dan sebagainya.
•Estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan. Dari estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari berbagai macam hasil budaya.
1. 2. Filsafat Timur
‘‘‘Filsafat Timur’’’ adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Republik Rakyat Cina dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk Filsafat Barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama. Nama-nama beberapa filsuf Timur, antara lain Siddharta Gautama/Buddha, Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Zedong.
1. 3. Filsafat Timur Tengah
Filsafat Timur Tengah dilihat dari sejarahnya merupakan para filsuf yang bisa dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam (dan juga beberapa orang Yahudi!), yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafi mereka. Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap karya-karya Yunani. Bahkan ketika Eropa setalah runtuhnya Kekaisaran Romawi masuk ke Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama beberapa fiosof Timur Tengah: Avicenna(Ibnu Sina), Ibnu Tufail, Kahlil Gibran (aliran romantisme; kalau boleh disebut begitu)dan Averroes.
1. 4. Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan.'
1. 5. Filsafat Kristen
‘‘‘Filsafat Kristen’’’ mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Tak heran, filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contoh: Santo Thomas Aquinas, Santo Bonaventura, dsb.
2. Munculnya Filsafat
Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
Buku karangan plato yg terkenal adalah berjudul "etika, republik, apologi, phaedo, dan krito.
3. Sejarah Filsafat Barat
Sejarah Filsafat Barat bisa dibagi menurut pembagian berikut: Filsafat Klasik, Abad Pertengahan, Modern dan Kontemporer.
3. 1. Klasik
"Pra Sokrates": Thales - Anaximander - Anaximenes - Pythagoras - Xenophanes - Parmenides - Zeno - Herakleitos - Empedocles - Democritus - Anaxagoras
"Zaman Keemasan": Sokrates - Plato - Aristoteles
3. 2. Abad Pertengahan
"Skolastik": Thomas Aquino
3. 3. Modern
Machiavelli - Giordano Bruno - Francis Bacon - Rene Descartes - Baruch de Spinoza- Blaise Pascal - Leibniz - Thomas Hobbes - John Locke - George Berkeley - David Hume - William Wollaston - Anthony Collins - John Toland - Pierre Bayle - Denis Diderot - Jean le Rond d'Alembert - De la Mettrie - Condillac - Helvetius - Holbach - Voltaire - Montesquieu - De Nemours - Quesnay - Turgot - Rousseau - Thomasius - Ch Wolff - Reimarus - Mendelssohn - Lessing - Georg Hegel - Immanuel Kant - Fichte - Schelling - Schopenhauer - De Maistre - De Bonald - Chateaubriand - De Lamennais - Destutt de Tracy - De Volney - Cabanis - De Biran - Fourier - Saint Simon - Proudhon - A. Comte - JS Mill - Spencer - Feuerbach - Karl Marx - Soren Kierkegaard - Friedrich Nietzsche - Edmund Husserl
3. 4. Kontemporer
Jean Baudrillard - Michel Foucault - Martin Heidegger - Karl Popper - Bertrand Russell - Jean-Paul Sartre - Albert Camus - Jurgen Habermas - Richard Rotry - Feyerabend- Jacques Derrida - Mahzab Frankfurt
@ dari banyak sumber.
Read More......
Label :
filsafat
Kamis, 02 April 2009
MEMBUNUH WAKTU
by. Fahry Anduk Merenung
Waktu.
Musuh bersama kita yang bermata dua. Dua sisinya tajam. Bangsa Arab mempercayainya laksana pedang terhunus. Selayaknya PEDANG, kita dapat menggunakan untuk menebas leher lawan, membabat semak belukar, mencacah benjolan kayu. Tetapi, jika salah guna kita juga terancam terenggut, tertebas, tercacah, terpotong dan terhina.
Kelihaian kitalah yang menentukan waktu digunakan. Waktu adalah linier, garis lurus yang tak berujung. Tidak ada titik balik. Menjulur maju dan tak pernah terulang. Waktu adalah antitesis dari musim yang yang berganti dan kembali mengulang itu. Sejarah tak pernah terulang. Sejarah adalah gores catatan waktu dimasa lalu, cermin kelihaian kita memanfaatkan ruang dan waktu. Interaksi ruang dan waktu itu, mengantar kita pada hari ini.
Ketika kolaborasi waktu dan ruang ini tercatat, maka untai sejarah telah diukir rapi pada lembaran buku kehidupan. Tidak akan pernah dapat direka ulang, direvisi, atau diraih kembali. Sejarah adalah catatan abadi kehidupan ini. Pada rekam waktu yang tak pernah sirna.
Waktu adalah harga termahal yang pernah kita miliki. Bersamanya, kita coret goresan pena kehidupan. Pena abadi eksistensi. Disini, hakikat berharganya detak waktu yang beriringan dengan derap langkah-langkah diri.
Dengan harganya yang tak tergantikan itu, selayaknyalah, kita sigap dan tahu untuk apa ruang waktu kita isi. Kelalaian, keacuhan, ketidakbecusan, kemalasan, dan pembuangan waktu yang berharga pasti mengantarkan kita pada rasa sesal tiada henti. Penyesalan yang tidak pernah berarti. Keruagian terbesar yang menghinggapi.
Satu hari adalah pena-pena emas yang kita miliki untuk mengukir lembaran kisah terbaik kehidupan.
Dengan waktu itu, kita berharap pigura kehidupan terpajang indah didinding rumah masa depan dan kehidupan kita.
Ayo, kita tuang tinta emas waktu dengan karya sejarah. Kita lekas berbenah. Jauhi lukisan penyesalan di altar kehidupan yang singkat ini. Hanya karena kita tak menyadari waktu berlalu begitu saja.
Ayo Bro ? !!!
Malang, 2 April 09
Sang Penjaga Waktu
riem
Read More......
Label :
laksana pedang terhunus
SIFAT-SIFAT FISIK LAUT
by. Fahry Untuk Laut
Salinitas Air Laut
Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis.
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.
Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida.
Salinitas ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua bromida dan yodium dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi. Selanjutnya hubungan antara salinitas dan klorida ditentukan melalui suatu rangkaian pengukuran dasar laboratorium berdasarkan pada sampel air laut di seluruh dunia dan dinyatakan sebagai:
S (o/oo) = 0.03 +1.805 Cl (o/oo) (1902)
Lambang o/oo (dibaca per mil) adalah bagian per seribu. Kandungan garam 3,5% sebanding dengan 35o/oo atau 35 gram garam di dalam satu kilogram air laut.
Persamaan tahun 1902 di atas akan memberikan harga salinitas sebesar 0,03o/oo jika klorinitas sama dengan nol dan hal ini sangat menarik perhatian dan menunjukkan adanya masalah dalam sampel air yang digunakan untuk pengukuran laboratorium. Oleh karena itu, pada tahun 1969 UNESCO memutuskan untuk mengulang kembali penentuan dasar hubungan antara klorinitas dan salinitas dan memperkenalkan definisi baru yang dikenal sebagai salinitas absolut dengan rumus:
S (o/oo) = 1.80655 Cl (o/oo) (1969)
Namun demikian, dari hasil pengulangan definisi ini ternyata didapatkan hasil yang sama dengan definisi sebelumnya.
Definisi salinitas ditinjau kembali ketika tekhnik untuk menentukan salinitas dari pengukuran konduktivitas, temperatur dan tekanan dikembangkan. Sejak tahun 1978, didefinisikan suatu satuan baru yaitu Practical Salinity Scale (Skala Salinitas Praktis) dengan simbol S, sebagai rasio dari konduktivitas.
"Salinitas praktis dari suatu sampel air laut ditetapkan sebagai rasio dari konduktivitas listrik (K) sampel air laut pada temperatur 15oC dan tekanan satu standar atmosfer terhadap larutan kalium klorida (KCl), dimana bagian massa KCl adalah 0,0324356 pada temperatur dan tekanan yang sama. Rumus dari definisi ini adalah:
S = 0.0080 - 0.1692 K1/2 + 25.3853 K + 14.0941 K3/2 - 7.0261 K2 + 2.7081 K5/2
Catatan:
Dari penggunaan definisi baru ini, dimana salinitas dinyatakan sebagai rasio, maka satuan o/oo tidak lagi berlaku, nilai 35o/oo berkaitan dengan nilai 35 dalam satuan praktis. Beberapa oseanografer menggunakan satuan "psu" dalam menuliskan harga salinitas, yang merupakan singkatan dari "practical salinity unit". Karena salinitas praktis adalah rasio, maka sebenarnya ia tidak memiliki satuan, jadi penggunaan satuan "psu" sebenarnya tidak mengandung makna apapun dan tidak diperlukan. Pada kebanyakan peralatan yang ada saat ini, pengukuran harga salinitas dilakukan berdasarkan pada hasil pengukuran konduktivitas.
Salinitas di daerah subpolar (yaitu daerah di atas daerah subtropis hingga mendekati kutub) rendah di permukaan dan bertambah secara tetap (monotonik) terhadap kedalaman. Di daerah subtropis (atau semi tropis, yaitu daerah antara 23,5o - 40oLU atau 23,5o - 40oLS), salinitas di permukaan lebih besar daripada di kedalaman akibat besarnya evaporasi (penguapan). Di kedalaman sekitar 500 sampai 1000 meter harga salinitasnya rendah dan kembali bertambah secara monotonik terhadap kedalaman. Sementara itu, di daerah tropis salinitas di permukaan lebih rendah daripada di kedalaman akibatnya tingginya presipitasi (curah hujan).
bahan bacaan:
• Tomczak, M, An Introduction to Physical Oceanography
• Talley, L, Properties of Seawater
• Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, McGraw-Hill, 2000.
• Pickard and Emery, Descriptive Physical Oceanography
Temperatur Air Laut
Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur adalah sifat termodinamis cairan karena aktivitas molekul dan atom di dalam cairan tersebut. Semakin besar aktivitas (energi), semakin tinggi pula temperaturnya. Temperatur menunjukkan kandungan energi panas. Energi panas dan temperatur dihubungkan oleh energi panas spesifik. Energi panas spesifik sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur dari satu satuan massa fluida sebesar 1o. Jika kandungan energi panas nol (tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam fluida) maka temperaturnya secara absolut juga nol (dalam skala Kelvin). Jadi nol dalam skala Kelvin adalah suatu kondisi dimana sama sekali tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam suatu fluida. Temperatur air laut di permukaan ditentukan oleh adanya pemanasan (heating) di daerah tropis dan pendinginan (cooling) di daerah lintang tinggi. Kisaran harga temperatur di laut adalah -2o s.d. 35oC.
Tekanan di dalam laut akan bertambah dengan bertambahnya kedalaman. Sebuah parsel air yang bergerak dari satu level tekanan ke level tekanan yang lain akan mengalami penekanan (kompresi) atau pengembangan (ekspansi). Jika parsel air mengalamai penekanan secara adiabatis (tanpa terjadi pertukaran energi panas), maka temperaturnya akan bertambah. Sebaliknya, jika parsel air mengalami pengembangan (juga secara adiabatis), maka temperaturnya akan berkurang. Perubahan temperatur yang terjadi akibat penekanan dan pengembangan ini bukanlah nilai yang ingin kita cari, karena di dalamnya tidak terjadi perubahan kandungan energi panas. Untuk itu, jika kita ingin membandingkan temperatur air pada suatu level tekanan dengan level tekanan lainnya, efek penekanan dan pengembangan adiabatik harus dihilangkan. Maka dari itu didefinisikanlah temperatur potensial, yaitu temperatur dimana parsel air telah dipindahkan secara adiabatis ke level tekanan yang lain. Di laut, biasanya digunakan permukaan laut sebagai tekanan referensi untuk temperatur potensial. Jadi kita membandingkan harga temperatur pada level tekanan yang berbeda jika parsel air telah dibawa, tanpa percampuran dan difusi, ke permukaan laut. Karena tekanan di atas permukaan laut adalah yang terendah (jika dibandingkan dengan tekanan di kedalaman laut yang lebih dalam), maka temperatur potensial (yang dihitung pada tekanan permukaan) akan selalu lebih rendah daripada temperatur sebenarnya.
Satuan untuk temperatur dan temperatur potensial adalah derajat Celcius. Sementara itu, jika temperatur akan digunakan untuk menghitung kandungan energi panas dan transpor energi panas, harus digunakan satuan Kelvin. 0oC = 273,16K. Perubahan 1oC sama dengan perubahan 1K.
Seperti telah disebutkan di atas, temperatur menunjukkan kandungan energi panas, dimana energi panas dan temperatur dihubungkan melalui energi panas spesifik. Energi panas persatuan volume dihitung dari harga temperatur menggunakan rumus Q = densitas*energi panas specifik*temperatur (temperatur dalam satuan Kelvin). Jika tekanan tidak sama dengan nol, perhitungan energi panas di lautan harus menggunakan temperatur potensial. Satuan untuk energi panas (dalam mks) adalah Joule. Sementara itu, perubahan energi panas dinyatakan dalam Watt (Joule/detik). Aliran (fluks) energi panas dinyatakan dalam Watt/meter2 (energi per detik per satuan luas).
bahan bacaan:
• Tomczak, M, An Introduction to Physical Oceanography
• Talley, L, Properties of Seawater
• Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, McGraw-Hill, 2000.
• Pickard and Emery, Descriptive Physical Oceanography
Densitas Air Laut
Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat. Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam oseanografi. Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah ρ (rho).
Densitas air laut bergantung pada temperatur (T), salinitas (S) dan tekanan (p). Kebergantungan ini dikenal sebagai persamaan keadaan air laut (Equation of State of Sea Water):
ρ = ρ(T,S,p)
Penentuan dasar pertama dalam membuat persamaan di atas dilakukan oleh Knudsen dan Ekman pada tahun 1902. Pada persamaan mereka, ρ dinyatakan dalam g cm-3. Penentuan dasar yang baru didasarkan pada data tekanan dan salinitas dengan kisaran yang lebih besar, menghasilkan persamaan densitas baru yang dikenal sebagai Persamaan Keadaan Internasional (The International Equation of State, 1980). Persamaan ini menggunakan temperatur dalam oC, salinitas dari Skala Salinitas Praktis dan tekanan dalam dbar (1 dbar = 10.000 pascal = 10.000 N m-2). Densitas dalam persamaan ini dinyatakan dalam kg m-3. Jadi, densitas dengan harga 1,025 g cm-3 dalam rumusan yang lama sama dengan densitas dengan harga 1025 kg m-3 dalam Persamaan Keadaan Internasional.
Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas dan berkurangnya temperatur, kecuali pada temperatur di bawah densitas maksimum. Densitas air laut terletak pada kisaran 1025 kg m-3 sedangkan pada air tawar 1000 kg m-3. Para oseanografer biasanya menggunakan lambang σt (huruf Yunani sigma dengan subskrip t, dan dibaca sigma-t) untuk menyatakan densitas air laut. dimana σt = ρ - 1000 dan biasanya tidak menggunakan satuan (seharusnya menggunakan satuan yang sama dengan ρ). Densitas rata-rata air laut adalah σt = 25. Aturan praktis yang dapat kita gunakan untuk menentukan perubahan densitas adalah: σt berubah dengan nilai yang sama jika T berubah 1oC, S 0,1, dan p yang sebanding dengan perubahan kedalaman 50 m.
Perlu diperhatikan bahwa densitas maksimum terjadi di atas titik beku untuk salinitas di bawah 24,7 dan di bawah titik beku untuk salinitas di atas 24,7. Hal ini mengakibatkan adanya konveksi panas.
• S < 24.7 : air menjadi dingin hingga dicapai densitas maksimum, kemudian jika air permukaan menjadi lebih ringan (ketika densitas maksimum telah terlewati) pendinginan terjadi hanya pada lapisan campuran akibat angin (wind mixed layer) saja, dimana akhirnya terjadi pembekuan. Di bagian kolam (basin) yang lebih dalam akan dipenuhi oleh air dengan densitas maksimum.
• S > 24.7 : konveksi selalu terjadi di keseluruhan badan air. Pendinginan diperlambat akibat adanya sejumlah besar energi panas (heat) yang tersimpan di dalam badan air. Hal ini terjadi karena air mencapai titik bekunya sebelum densitas maksimum tercapai.
Seperti halnya pada temperatur, pada densitas juga dikenal parameter densitas potensial yang didefinisikan sebagai densitas parsel air laut yang dibawa secara adiabatis ke level tekanan referensi.
bahan bacaan:
• Tomczak, M, An Introduction to Physical Oceanography
• Talley, L, Properties of Seawater
• Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, McGraw-Hill, 2000.
• Pickard and Emery, Descriptive Physical Oceanography
Konduktivitas Air Laut
Konduktivitas air laut bergantung pada jumlah ion-ion terlarut per volumenya dan mobilitas ion-ion tersebut. Satuannya adalah mS/cm (milli-Siemens per centimeter). Konduktivitas bertambah dengan jumlah yang sama dengan bertambahnya salinitas sebesar 0,01, temperatur sebesar 0,01 dan kedalaman sebesar 20 meter. Secara umum, faktor yang paling dominan dalam perubahan konduktivitas di laut adalah temperatur.
Tekanan dan Kedalaman Laut
Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Kedalaman air laut biasanya diukur dengan menggunakan echo sounder atau CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Kedalaman yang diukur dengan menggunakan CTD didasarkan pada harga tekanan.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam, tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya yang bekerja pada lapisan yang lebih dalam. Satuan dari tekanan dalam cgs adalah dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu Newton/m2. Dalam oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar (disingkat dbar), dimana 1 dbar = 10-1 bar = 105 dynes/cm2 = 104 Pascal.
Gaya akibat tekanan bekerja dari tekanan yang berbeda pada satu titik ke titik lainnya. Gaya ini bekerja dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Di laut, gaya gravitasi yang bekerja (ke arah bawah) akan diimbangi oleh gaya akibat adanya perbedaan tekanan tersebut (ke arah atas), sehingga air yang bergerak ke bawah tidak akan mengalami percepatan.
Tekanan pada satu kedalaman bergantung pada massa air yang berada di atasnya. Persamaan yang digunakan untuk mengukur harga kedalaman dari harga tekanan adalah persamaan hidrostatis, yaitu dp=ρ*g*dh, dimana dp=perubahan tekanan, ρ=densitas air laut, g=percepatan gravitasi, dan dh=perubahan kedalaman. Jadi, jika tekanan berubah sebesar 100 dbar, dengan harga percepatan gravitasi g=9.8 m/det2 dan densitas air laut ρ=1025 kg/m3, maka perubahan kedalamannya adalah 99,55 meter. Variasi tekanan di laut berada pada kisaran nol (di permukaan) hingga 10.000 dbar (di kedalaman paling dalam).
bahan bacaan:
• Tomczak, M, An Introduction to Physical Oceanography
• Talley, L, Properties of Seawater
Read More......
Label :
densitas,
kedalaman laut,
konduktivitas,
salinitas,
suhu,
tekanan
Langganan:
Postingan (Atom)